SuaraPemerintah.IDÂ – Dalam ajaran Islam, seseorang yang meninggalkan puasa di bulan Ramadhan wajib mengqadha atau mengganti puasa tersebut. Karena itu, seseorang yang hendak mengqadha puasa ramadhan, maka harus mengetahui niat puasa mengganti puasa ramadhan dengan tepat dan benar.
Niat mengganti puasa Ramadhan dengan tulus dan sungguh merupakan hal yang penting, terutama karena terdapat berbagai situasi yang mungkin menghalangi seseorang untuk menjalankannya, seperti sakit, bepergian, atau kondisi khusus seperti kehamilan atau menstruasi pada seorang Muslimah.
Merujuk laman Rumaysho, seseorang yang memiliki puasa Ramadan yang tertunda bisa melakukan Qada (mengganti) puasanya sejak bulan Syawal. Namun, jika ada alasan yang menghambat seseorang untuk melunasinya segera setelah bulan Syawal, hal tersebut tidak menjadi masalah.
Meskipun ada kelonggaran untuk menunda mengganti puasa, tetapi disarankan untuk segera melakukannya dan tidak ditunda-tunda. Jika seseorang menunda hingga Ramadan berikutnya, menurut beberapa ulama, dia diwajibkan untuk mengganti puasanya dan membayar fidyah sekaligus.
Mengganti puasa Ramadhan dapat dilakukan pada kapan saja, semisal saat bulan Syawal, sebelum pertengahan bulan Syakban dan akhir bulan Syakban. Tetapi pastinya tidak boleh dilakukan saat hari terlarang seperti saat Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal itu dilarang untuk berpuasa. Selain itu, ada juga Hari Raya Idul Adha, 10 Dzulhijjah, dan juga pada hari tasyrik yaitu 11, 10, dan 13 Dzulhijjah.
Untuk itu, Niat Mengganti Puasa Ramadhan patut kita simak dalam artikel ini. Berikut bacaan niat mengganti puasa Ramadhan dikutip dari laman resmi NU:
Nawaitu shauma ghadin an qadha`i fardhi syahr`i Ramadhana lillahi ta`ala
Artinya: “Aku berniat untuk mengqada puasa bulan Ramadan esok hari karena Allah Swt.”
Adapun panduan untuk melakukan mengganti puasa Ramadan:
1. Jumlah hari puasa yang harus diganti sesuai dengan jumlah puasa yang tidak dilakukan selama Ramadan. Misalnya, jika tidak berpuasa selama 7 hari, maka harus menggantinya dengan berpuasa sebanyak 7 hari.
2. Jika lupa jumlah hari yang tidak berpuasa, maka disarankan untuk menggantinya dengan jumlah maksimal dari puasa yang tidak dilakukan.
3. Disarankan untuk mengganti puasa qadha secara berurutan. Artinya, jika telah melewatkan puasa Ramadan selama 3 hari, lebih baik menggantinya dengan berpuasa selama 3 hari berturut-turut di luar Ramadan. Namun, jika memilih untuk menggantinya secara tidak berurutan, itu juga diperbolehkan.
4. Bacalah niat untuk melakukan puasa qadha di malam hari atau saat sahur sebelum memulai puasa.
5. Selama menjalani ibadah puasa qadha, dianjurkan juga untuk melaksanakan amalan-amalan baik lainnya seperti melakukan salat sunnah, membaca Alquran, dan bersedekah.
Itulah niat Mengganti Puasa Ramadhan. Semoga kita diberikan kelancaran dalam melaksanakan ibadah puasa dan niat untuk mengganti puasa Ramadan dengan penuh keikhlasan dan ketulusan di hadapan Allah Swt.
Cek Artikel dan Berita yang lainnya di Google News