Kamis, November 13, 2025
spot_img

BERITA UNGGULAN

Wamendikdasmen Fajar: Revitalisasi Sekolah Perkuat Mutu Pendidikan dan Gerakkan Ekonomi Lokal

Dalam rangka pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2025 tentang percepatan revitalisasi satuan pendidikan menengah atas, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Sekolah Menengah Atas (SMA) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendampingan Percepatan Pelaksanaan Bantuan Pemerintah Program Revitalisasi SMA Tahun 2025 Tahap XIII dan XIV di Tangerang dan Cibinong, pada 10–13 November 2025.

Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Fajar Riza Ul Haq dan Direktur SMA Winner Jihad Akbar, yang memberikan arahan langsung kepada para kepala sekolah dan guru dari berbagai provinsi di Indonesia.

- Advertisement -

Dalam sambutannya, Wamen Fajar Riza Ul Haq menegaskan bahwa Program Revitalisasi Satuan Pendidikan tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur sekolah, tetapi juga menjadi gerakan ekonomi lokal yang melibatkan masyarakat secara aktif.

“Program revitalisasi ini bukan sekadar memperbaiki bangunan sekolah, tetapi juga memberdayakan masyarakat sekitar. Melalui pendekatan swakelola, masyarakat ikut membangun dan merasakan langsung manfaat ekonominya,” ujar Wamen Fajar membuka kegiatan, Senin, (10/11).

- Advertisement -

Melalui sistem swakelola dan padat karya, pembangunan sekolah melibatkan partisipasi warga setempat sehingga membuka lapangan kerja dan mempercepat pemerataan pembangunan pendidikan di daerah.

Program Revitalisasi SMA merupakan bagian penting dari upaya nasional meningkatkan mutu pendidikan menengah serta mengurangi kesenjangan antarwilayah. Berdasarkan laporan lapangan, program ini telah menyerap 300 hingga 350 ribu tenaga kerja lokal di seluruh Indonesia.

“Berdasarkan temuan di lapangan, program ini telah memberdayakan masyarakat dan membuka lapangan kerja bagi sekitar 300 hingga 350 ribu tenaga di seluruh Indonesia,” jelasnya. Selain memperkuat ekonomi lokal, Wamen Fajar menekankan bahwa revitalisasi juga bertujuan menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan berkualitas. Ia menambahkan bahwa Revitalisasi Satuan Pendidikan tidak hanya membangun tembok, tetapi juga membangun harapan dan masa depan. “Sekolah harus menjadi ruang tumbuh yang sehat, baik secara fisik, psikis, sosial, maupun spiritual,” tegasnya.

Selain aspek fisik, Kemendikdasmen juga mengintegrasikan transformasi digital dalam program ini melalui pembagian perangkat Interactive Flat Panel (IFP) ke berbagai sekolah di Indonesia. Hingga 10 November 2025, sebanyak 150.000 unit papan interaktif digital telah terdistribusi, dan ditargetkan mencapai 288.000 unit hingga akhir tahun. Bahkan sekolah di Pulau Sembilan, Kalimantan Selatan—yang harus ditempuh 10 jam perjalanan kapal—sudah terhubung dengan Starlink dan akan menerima Papan Interaktif Digital agar anak-anak di sana mendapat akses pembelajaran setara dengan sekolah di kota besar.

Direktur SMA Winner Jihad Akbar menjelaskan bahwa kegiatan Bimtek ini diikuti oleh 561 sekolah penerima Program Revitalisasi SMA 2025 dari berbagai provinsi.
Sebanyak 280 sekolah hadir dalam kegiatan di Tangerang, meliputi Kepulauan Riau, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua. Sementara 281 sekolah lainnya mengikuti kegiatan di Cibinong yang dihadiri peserta dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. “Sinergi lintas pihak—mulai dari sekolah, perguruan tinggi, dinas pendidikan, hingga balai penjaminan mutu—menjadi kunci percepatan pembangunan dan akuntabilitas program,” ujar Winner.

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Ketua BAN PAUD Dikdasmen Toto Supriyatno, Widyaprada Ahli Utama Purwadi Sutanto, serta perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Untuk tahun 2025, Program Revitalisasi Satuan Pendidikan mengalokasikan Rp16,9 triliun bagi lebih dari 16 ribu sekolah di seluruh Indonesia.
Pemerintah juga telah menyiapkan Rp14 triliun tambahan untuk tahun 2026 sebagai bentuk komitmen dalam peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dasar dan menengah.

Program ini menjadi salah satu prioritas Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto dengan tingkat kepuasan publik tertinggi. Berdasarkan hasil survei, 79 persen masyarakat menyatakan puas atau sangat puas terhadap pelaksanaan program revitalisasi.

Kepala SMAN Binino, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, Imelda Nenad, mengaku bersyukur dapat mengikuti kegiatan pendampingan ini. “Setelah mendengar sambutan Pak Wamen, saya semakin memahami makna program ini. Bagi kami di daerah tertinggal, Revitalisasi Satuan Pendidikan adalah rahmat besar. Progres kami sudah mencapai lebih dari 50 persen dan kami optimistis selesai tepat waktu pada 15 Desember 2025.”

Sementara itu, Kepala SMA YPPK Santo Yohanes Paulus Kepi Papua Selatan, Emanuel Paulus Metubun, menuturkan bahwa sistem swakelola memberi dampak ekonomi nyata. “Di sekolah kami, empat marga bergantian bekerja, masing-masing mengirim tujuh orang setiap minggu. Dampak ekonominya nyata bagi masyarakat sekitar,” jelasnya.

Kegiatan pendampingan ini diharapkan dapat mempercepat penyelesaian revitalisasi SMA sesuai target pertengahan Desember 2025, sekaligus memastikan pelaksanaan program berjalan efektif, akuntabel, dan tepat sasaran, sebagaimana amanat Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2025.

Dengan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, program Revitalisasi Satuan Pendidikan diharapkan menjadi tonggak penting dalam mewujudkan pendidikan bermutu, inklusif, dan berdaya saing global sekaligus menggerakkan ekonomi lokal yang berkeadilan.

Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,910PelangganBerlangganan

Terbaru