SuaraPemerintah.id – Bank Rakyat Indonesia (BRI) mendukung program Desa BRILian sebagai upaya pengembangan kawasan pedesaan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Program yang mampu meningkatkan postur ekonomi desa menjadi pendorong ekonomi nasional.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari dalam pernyataan di Jakarta, Kamis, 11 Maret 2021. Pihaknya mengatakan Desa BRILian adalahn kegiatan inkubasi kawasan pedesaan yang sudah diselenggarakan BRI sejak 2020.
“Tahun lalu, ada 125 desa yang mengikuti pelatihan dan program peningkatan kapasitas, dan kami terus mengembangkan hal tersebut untuk meningkatkan postur ekonomi desa menjadi pendorong ekonomi nasional,” katanya.
Sementara menurut Executive Vice President Social Entrepreneurship & Incubation Division BRI, Djoko Purwanto menambahkan bahwa bank akan menyelenggarakan program Desa BRILian untuk 1.000 desa di Indonesia. Menurut Djoko, kenaikan kapasitas program ini dilakukan melihat tingginya antusias masyarakat desa untuk berkembang dan mengikuti pelatihan yang diadakan BRI.
Djoko memastikan upaya pencapaian target 1.000 desa ini akan diwujudkan dalam tiga tahapan agar pemberdayaan potensi desa bisa berdampak positif kepada kesejahteraan masyarakat. Bagaimana aspek sosial masyarakat, kemudian aspek usaha-usaha yang nanti bisa menggaet keuntungan.
“Kita membahas tentang sociopreneurship. Ini menjadi hal yang menarik, bagaimana mengembangkan desa menjadi suatu hybrid spectrum. Di satu sisi adalah bagaimana aspek sosial masyarakat, kemudian aspek usaha-usaha yang nanti bisa menggaet keuntungan,” katanya.
Di sisi lain pendapat Ahli Hubungan Antara Lembaga Kemendes, Samsul Widodo mengatakan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) juga sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. BUMDes harus mendapat pendampingan yang kuat agar bisa tumbuh dan menjalankan perannya sebagai penganyom masyarakat desa.
Samsul mengatakan saat ini masih banyak kendala yang dihadapi BUMDes. Salah satunya tidak memiliki pengurus berkompeten atau mendapat perhatian dari berbagai pihak. BUMDes harus mampu konsolidasi, sehingga BUMDes tidak menjadi kompetitor tetapi jadi konsolidator.
“Ini yang sebenarnya BUMDes harus mampu konsolidasi, sehingga BUMDes tidak menjadi kompetitor tetapi jadi konsolidator, dan dibantu teman-teman agregator agar bagaimana produk desa ini bisa dekat dengan market,” kata Samsul.
Sementara itu, Direktur BUMDes PT Maju Berdikari Sejahtera Pati Reza Adiswasono mengatakan pendirian badan usaha di desa harus dilakukan dengan filosofi agar perusahaan dapat bersaing dan memberi dampak besar bagi ekonomi masyarakat.
Supari juga menambahkan bahwa BRI menginginkan agar ekonomi desa menjadi berdaya, mandiri, dan memiliki nilai yang luar biasa dalam berkontribusi bagi penggerak ekonomi bangsa dan desa menjadi motor ekonomi yang tahan banting. (red/pen)