SuaraPemerintah.id – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menyatakan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru akan mampu mendorong ekonomi Indonesia. Pembangunan IKN baru di Kalimantan Timur merupakan proyek besar untuk menarik pertumbuhan ekonomi nasional bahkan mampu lebih tinggi hingga rata-rata pada 2045.
Hal diungkapkan oleh Menteri Suharso Monoarfa dalam Raker bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Rabu, 17 Maret 2021.
“Dalam pandangan kami kalau itu bisa dilakukan bisa mendorong ekonomi di wilayah Timur Indonesia dan nasional secara umum utamanya di sektor-sektor konstruksi, real estat dan konsumsi,” katanya.
Suharso mengatakan pembangunan IKN baru di Kalimantan Timur merupakan proyek besar untuk menarik pertumbuhan ekonomi nasional bahkan mampu lebih tinggi hingga rata-rata pada 2045.
“Jadi diperlukan proyek besar untuk menarik. Jadi ada mendorong dan menarik agar tingkat pertumbuhan kita bisa lebih tinggi sampai dengan rata-rata pada 2045,” ujarnya.
Suharso Monoarfa memproyeksi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) bisa dilakukan setelah vaksinasi karena master plan dan detailnya sudah rampung.
“Mudah-mudahan kalau sudah vaksinasi ada, kita bisa langsungkan karena dia bisa menjadi prime mover, dia bisa menciptakan lapangan kerja yang banyak,” katanya.
Menurut Suharso jika program vaksinasi dapat berjalan dan mencapai herd immunity maka pada 17 Agustus 2024 Presiden RI bisa melaksanakan upacara peringatan hari kemerdekaan di ibu kota baru.
“Tanggal 17 Agustus 2024 itu presiden bisa melaksanakan 17 Agustus itu di ibu kota negara yang baru,” tegasnya.
Tak hanya itu, ia mengatakan jika semua berjalan baik dan sesuai dengan rancangan pada master plan maka pihaknya optimis bahwa pembangunan istana presiden mulai bisa dilakukan tahun ini.
Oleh sebab itu, ia menyebutkan pembangunan dan pemindahan ibu kota negara akan mampu berdampak positif pada berbagai faktor dan sektor-sektor pendorong ekonomi dengan kontribusi antara 1,8 persen sampai 2,2 persen terhadap perekonomian.
“Ya itu antara 1,8 persen sampai 2,2 persen kontribusinya. Game changer,” tegasnya.
Meski demikian, seperti diketahui prioritas utama pemerintah adalah vaksinasi yang tentu alokasi anggaran yang kemungkinan besar akan mengalami realokasi anggaran untuk pengadaan vaksin.
Sementara itu Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas Rudy Soeprihadi Prawiradinata menambahkan meski terdampak pandemi, namun timeline rencana pembangunan IKN masih dalam jadwal. (red/pen)