.webp)
SuaraPemerintah.ID –Â Kondisi saat ini membuat manusia harus beralih ke digital, di mana dunia memberikan kehidupan serba praktis dan canggih berkat keberadaan teknologi.
Namun demikian, dibalik semua ini juga berdampak negatif terhadap keberadaan Bahasa dan Sastra daerah sebagai identitas bangsa Indonesia yang kaya akan budaya dan bahasa.
Hal inilah yang terjadi di Provinsi Sumatera Selatan. Atas hal tersebut, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melalui Staf Khusus Gubernur Sumsel, Hidayat Comsu mengungkapkan, bahwa minat para generasi bangsa saat ini sudah mulai berkurang terhadap keberadaan Bahasa dan Sastra daerah di Sumsel. Hal ini terjadi akibat kecanggihan teknologi yang mempermudah masuknya budaya asing di kehidupan generasi muda sekarang.
“Antusiasme generasi muda di Sumsel saya lihat saat ini sudah mulai berkurang dalam melestarikan Bahasa dan Sastra di Sumsel. Padahal Bahasa dan Sastra merupakan aset yang dapat dikembangkan di kemudian hari dengan harapan dapat meningkatkan perekonomian melalui nilai tambah di dalamnya,” paparnya.
Lanjut Hidayat, saat ini Gubernur Sumsel telah mengeluarkan Perda mengenai pengembangan budaya dan sastra daerah. Kebijakan ini dikeluarkan untuk mengembalikan minat generasi muda untuk melestarikan Bahasa dan Sastra di Sumsel.
“Upaya Pemerintah saat ini ialah dengan menerbitkan Perda yang menggali Budaya dan Sastra yang ada di Sumsel itu digalakkan kembali,” katanya.
Hidayat berpesan agar para generasi bangsa dapat mengangkat kembali Bahasa dan Sastra yang sudah mulai tidak diminati.
“Mari kita sama-sama mengangkat kembali budaya yang ditinggalkan nenek moyang dulu, agar hal tersebut tidak hilang dalam 100 tahun kedepan,” tutupnya.
