.webp)
SuaraPemerintah.ID – Bank BPD Bali pada tahun 2022 targetkan kredit rumah sebesar delapan persen. Di mana didalamnya termasuk kredit usaha rakyat (KUR) kurang lebih di angka Rp900 miliar. Hal tersebut dipaparkan Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma.
“Mudah-mudahan (tercapai), ini belum persetujuan dari Kementerian Perekonomian, Komite KUR, kami mengajukan kenaikan plafon KUR kurang lebih 10 persen dari KUR 2021, kira-kira di angka Rp913 miliar nanti. Mungkin itu bisa dimanfaatkan,” tutur Dirut Bank BPD Bali, Denpasar, Sabtu (1/1/22).
Sampai saat ini, Ia membeberkan, pencapaian realisasi KUR di Bank BPD Bali telah mencapai hampir 99 persen. Dengan harapan pada akhir tahun nanti bisa mencapai target total Rp 830 miliar.
Di samping itu, Bank BPD Bali pada tahun 2021 sekitar Agustus akhir mengeluarkan program KUR Membangun Masyarakat Bali (Mesari).
Dengan salah satu keuntungannya yakni subsidi bunga 3 persen bagi kreditur kategori lancar.
“Syaratnya merupakan kredit KUR dengan tambahan benefit, baik itu mengenai tambahan BPJS Ketenagakerjaan, iuran, termasuk di dalamnya khusus untuk KUR klaster, memberikan pengembalian subsidi bunga 3 persen. Sehingga sebenarnya debitur itu lancar (pembayarannya), bunganya nanti 3 persen. Ini bisa dimanfaatkan,” jelas dia.
Menurutnya, program Bank BPD Bali ini mendukung program tim percepatan akses keuangan daerah (TPAKD).
Pihaknya akan melakukan evaluasi secara menyeluruh, sehingga kedepan penyaluran kredit Bank BPD Bali akan mengarah fokus kepada 6 sektor unggulan dalam Program Ekonomi Kerthi Bali.
Meliputi sektor pertanian dalam arti luas termasuk peternakan dan perkebunan, sektor kelautan/perikanan, sektor industri, sektor industri kecil menengah (IKM) usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) dan koperasi, sektor ekonomi kreatif dan digital, dan sektor pariwisata.
“Ini juga akan menjadi konsen kita tentunya di luar kredit-kredit lain yang bisa mendorong dan membantu pemulihan ekonomi nasional umumnya, dan Bali pada khususnya,” tutupnya.
