Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Daerah Pemilihan Jawa Timur, Lia Istifhama, mengapresiasi komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam memperkuat mitigasi bencana melalui gerakan penanaman pohon yang terus digencarkan di berbagai wilayah.
Apresiasi tersebut disampaikan Lia usai menerima penghargaan “Shodaqoh Oksigen” pada peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) 2025 yang digelar di kawasan Glagah Arum, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.
Menurut Lia Istifhama, langkah Pemprov Jawa Timur yang fokus pada penguatan Daerah Aliran Sungai (DAS) serta penyediaan bibit pohon bagi masyarakat merupakan strategi konkret dan berkelanjutan dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi yang semakin meningkat.
“Saya sangat mengapresiasi perhatian dan kerja nyata Pemprov Jatim dalam menjaga lingkungan. Gerakan penanaman pohon ini bukan hanya simbolis, tetapi bagian penting dari mitigasi bencana yang manfaatnya dirasakan masyarakat secara langsung,” ujarnya.
Ia menilai, penanaman pohon memiliki peran strategis dalam menekan risiko banjir, tanah longsor, serta dampak cuaca ekstrem, terutama di wilayah rawan bencana seperti kawasan hulu dan daerah perbukitan.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa gerakan menanam pohon merupakan investasi jangka panjang untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan keselamatan lingkungan. Khofifah juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menjelang akhir tahun dengan rutin memantau informasi dan peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Pada kesempatan tersebut, Pemprov Jawa Timur turut menyalurkan bantuan Alat Ekonomi Produktif (AEP) kepada sejumlah Kelompok Tani Hutan (KTH). KTH Wana Tirta menerima 56 paket alat pengaduk gula dan wajan, sedangkan KTH Sumbulatin di Kabupaten Bondowoso memperoleh bantuan berupa huller, roaster kopi, pulper, dan grinder untuk mendukung produktivitas usaha masyarakat.
Bupati Lumajang Indah Amperawati juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemprov Jawa Timur yang dinilai memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat. Ia berharap gerakan menanam pohon dapat menjadi budaya yang melekat dalam kehidupan masyarakat Jawa Timur.
Lia Istifhama berharap penghargaan yang diterimanya dapat menjadi pemantik kesadaran generasi muda dan masyarakat luas untuk terlibat aktif dalam aksi penghijauan.
“Menanam pohon adalah investasi masa depan. Setiap orang yang menanam satu pohon turut memberikan sedekah oksigen bagi bumi ini,” pungkasnya.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News


.webp)

















