SuaraPemerintah.id – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa LG Energy Solution telah menggelontorkan investasi sebesar USD9,8 miliar (sekitar Rp142 triliun) untuk membangun industri baterai listrik di Indonesia. Bahlil mengklaim investasi ini merupakan terbesar setidaknya dua dekade terakhir.
“Alhamdulillah dari dinamika tersebut tanggal 18 Desember pemerintah tanda tangan MoU dengan LG grup yang menggandeng perusahaan Hyundai. Ini udah MoU untuk pembangunan pabrik baterai listrik yang terintegrasi,” kata Bahlil.
Sementara itu, terkait pembuatan kendaraan listrik diperkirakan sudah mulai produksi di November 2021. Maka pembuatan pabrik baterai listrik pun akan dikebut karena 50-60 persen komponen kendaraan listrik merupakan baterai.
“Sudah 2021 mobil listrik. Tahun 2021 listrik sudah go,” katanya.
Bahlil Lahadalia mengatakan sebagian proyek pemgembangan industri baterai listrik akan berlokasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah yang sudah ditinjau oleh Presiden Jokowi pada akhir Juni lalu.
“Kawasan industri seluas 4.300 ha ini merupakan percontohan kerjasama pemerintah dan BUMN dalam menyediakan lahan yang kompetitif dari sisi harga, konektivitas, dan tenaga kerja,” jelas Bahlil.
Rencananya, sebagian baterai yang dihasilkan dari proyek ini akan disuplai ke pabrik mobil listrik pertama di Indonesia yang sudah lebih dahulu ada dan dalam waktu dekat akan segera memulai tahap produksi.
Jelasnya, pengembangan industri baterai listrik terintegrasi merupakan langkah konkret yang sesuai dengan target Presiden Jokowi untuk mendorong transformasi ekonomi menuju Indonesia Maju 2045. Hilirisasi pertambangan adalah salah satu wujud transformasi tersebut.
Bahlil juga mengatakan masuknya investasi dari perusahaan asal Korea Selatan, LG Energy Solution akan membawa dampak positif bagi perekonomian nasional, juga secara lokal di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
“Dalam kerja sama investasi ini semuanya ikut terlibat. Jadi tidak lagi bicara untuk sendiri-sendiri. Pengusaha lokal dan UMKM harus dilibatkan, karena tujuan investasi yaitu selain percepatan pertumbuhan ekonomi, juga pemerataan pertumbuhan ekonomi. Pemilihan lokasi di KIT Batang merupakan langkah tepat bagi investor. Pemerintah sudah menyiapkan lahan, sarana dan prasarana infrastrukturnya yang memadai, serta ketersediaan tenaga kerja yang diperlukan,” jelas Bahlil dalam keterangan resmi, Selasa (5/1/21).
Rencana investasi LG disambut dengan antusias oleh Bupati Batang Wihaji. Ia menyatakan optimismenya bahwa investasi LG Energy Solution akan berdampak positif pada perekonomian daerah, menimbulkan multiplier effects, serta membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat.
“Kami tentunya sangat bersyukur dan pastinya investasi ini bermanfaat untuk warga Batang dan sekitarnya. Dengan datangnya investasi tersebut, insya Allah dapat menyerap tenaga kerja serta membantu pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, dan Indonesia tentunya,” ujar Wihaji.
Dalam proyek ini, LG Energy Solution bekerja sama dengan konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana membangun industri sel baterai kendaraan listrik yang terintegrasi dengan pertambangan, peleburan (smelter), pemurnian (refining), serta industri prekursor dan katoda.