SuaraPemerintah.id – Untuk mengurangi jumlah kasus positif Covid-19 terutama di klaster pondok pesantren (ponpes), Pemprov Jawa Timur akan menggalakkan gerakan santri bermasker.
Gerakan santri bermasker tersebut dicanangkan Polda Jatim bersama para kiai dan ulama serta Forkopimda Jatim.
Selain Forkopimda, launching pencanangan yang dilaksanakan di Mapolda Jatim itu turut dihadiri Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWMU) Jatim, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim, serta Kementerian Agama (Kemenag) Jatim.
Juga diikuti para ulama dari seluruh pondok pesantren (Ponpes) di Jawa Timur, dan Polres jajaran di seluruh Jawa Timur secara virtual.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta mengatakan pencanangan gerakan santri bermasker ini merupakan bagian penting dalam penanganan dan pencegahan wabah Covid-19 di Jatim.
Ia yakin dengan jumlah pesatren dan santri di Jawa Timur yang jumlahnya ribuan itu bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Kami mempunyai pemikiran bahwa santri akan menjadi basis yang kuat dan penting dalam menghadapi Covid-19,” kata Nico di saat melaunching pencanangan gerakan santri bermasker di Mapolda Jatim, Kamis (25/2/2021).