Selasa, Oktober 14, 2025
spot_img

BERITA UNGGULAN

Airlangga: Tingkatkan Konsumsi, Insentif PPnBM dan PPN Jadi Andalan Pemerintah

SuaraPemeintah.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto, mengatakan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) mendaraan bermotor dan sektor properti yaitu Pajak Pertambahan Nilai (PPN), sebagai bagian dari strategi untuk mendorong konsumsi dan utilitas sektor industri.

“Ekonomi kita 57 persen dari konsumsi, dan tahun lalu terpukul paling dalam. Sehingga tahun ini kita melakukan stimulan bagi konsumsi,” kata Airlangga dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2021 Hari ke-4 pada Selasa (9/3/2021).

- Advertisement -

Insentif relaksasi PPnBM kendaraan bermotor dalam hal ini berlaku untuk segmen ≤ 1.500 cc kategori sedan dan 4×2. Besaran insentif PPnBM diberikan mulai 1 Maret hingga Desember 2021 secara bertahap. Untuk periode Maret – Mei 2021 misalnya, diberikan penurunan 100 persen dari tarif.

Kemudian, diberikan insentif PPnBM sebesar 50 persen pada Juni – Agustus 2021, dan 25 persen untuk September – Desember 2021.

- Advertisement -

“Ini diharapkan bisa menggerakkan industri, karena industri ini melibatkan banyak tenaga kerja baik secara langsung dan tidak langsung bis amencapai 4,5 juta,”

Sementara insentif PPN sektor properti antara lain diberikan untuk rumah dengan harga jual maksimal RP 5 miliar. Insentif 100 persen PPN diberikan untuk rumah dengan harga jual di bawah Rp 2 miliar.

Insentif 50 persen diberikan untuk rumah dengan harga jual di atas Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar. Insentif sektor properti ini berlaku mulai 1 Maret hingga 31 Agustus 2021.

“Langkah-langkah ini diharapkan bisa menggerakkan sisi demand. Sementara dari sisi suplai karena sektor ini menggerakkan 174 industri lainnya. Sehingga dengan ini, ekonomi diharapkan bisa masuk ke jalur positif. Prediksinya tahun ini memang 4,3 sampai 5,3 persen tahun ini (pertumbuhan ekonomi),” jelas Airlangga.

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa kedua stimulus tersebut masuk dalam sektor insentif usaha yang dialokasikan sebesar Rp58,46 triliun. Total yang diberikan Rp7,99 triliun. “PPnBM DTP kendaraan bermotor diperkirakan Rp2,99 triliun dan PPN DTP properti diperkirakan Rp5 triliun,” katanya melalui konferensi pers virtual, Senin (1/3/2021).

Insentif tersebut naik Rp2,34 triliun dari realisasi tahun lalu. Sri Mulyani menjelaskan bahwa dukungan dunia ditingkatkan untuk jump-start aktivitas ekonomi dan menjaga keberlangsungan sektor strategis.

“Dukungan ini juga diarahkan untuk menstimulasi permintaan masyarakat yang tertahan selama pandemi, khususnya kelas menengah,” jelasnya. Anggaran PEN 2021 terus meningkat dan hasil realokasi terbesar sebesar Rp699,43 triliun. Angka ini naik 21 persen dari realisasi sementara tahun Rp579,78 triliun.

Dilihat dari alokasinya, untuk kesehatan naik dari Rp63,51 triliun pada realisasi sementara jadi Rp176,30 triliun. Program prioritas naik dari Rp66,59 triliun jadi Rp122,44 triliun. Dukungan UMKM dan korporasi dari Rp173,17 triliun jadi Rp184,83 triliun. Hanya perlindungan sosial yang turun, yaitu dari Rp220,39 triliun jadi Rp157,41 triliun.(red/ami)

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,910PelangganBerlangganan

Terbaru