SuaraPemerintah.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menkop) Airlangga Hartarto memastikan pemberian stimulus melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dapat memulihkan sektor UMKM dari dampak pandemi COVID-19. Pemerintah mengalokasikan stimulus untuk UMKM bersama dengan korporasi dan BUMN senilai Rp184,83 triliun.
Hal ini katakan oleh Airlangga dalam laman instagram yang dikutip di Jakarta, Selasa, 17 Maret 2021. Pemerintah berkomitmen melakukan PEN dari sektor UMKM, terlebih di tengah pandemi Covid-19 banyak UMKM yang terdampak.
“Pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi harus dimulai dari sektor UMKM, sebab sektor ini berkontribusi 61 persen bagi PDB Indonesia,” kata Airlangga.
Airlangga mengatakan dukungan stimulus telah diberikan pemerintah untuk penguatan UMKM maupun koperasi melalui subsidi bunga, bantuan produktif usaha mikro dan subsidi imbal jasa penjaminan.
Selain itu, stimulus juga diberikan khususnya untuk 64,2 juta UMKM yang terdampak pandemi berupa penempatan dana kepada bank umum serta insentif pajak untuk restrukturisasi kredit dan dukungan lainnya.
“Pemerintah terus mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah, UMKM, untuk terus bangkit,” katanya.
Sebelumnya, dalam rapat kerja Kementerian Perdagangan, Airlangga juga memaparkan peran UMKM yang sangat sentral dalam menciptakan lapangan kerja maupun meningkatkan kerja ekspor nasional.
“Pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi harus dimulai dari sektor UMKM, sebab sektor ini berkontribusi 61 persen bagi PDB Indonesia. Jumlah UMKM terdampak pandemi sebanyak 64,2 juta atau 99 persen dari seluruh usaha yang beroperasi di seluruh Indonesia,” kata Airlangga Hartarto di akun Instagramnya @airlanggahartarto_official, Senin (15/3).
Pihaknya memastikan sektor UMKM dapat tumbuh makin pesat melalui pemanfaatan teknologi digital yang saat ini pertumbuhannya sangat pesat di Indonesia dan nilainya berpotensi mencapai 124 miliar dolar AS di 2025.
Menurutnya, transformasi digital menjadi keharusan utama dalam menjaga aktivitas ekonomi tetap berjalan mengingat kegiatan temu muka sangat terbatas selama pandemi COVID-19. Pemerintah akan mempercepat pembangunan infrastruktur digital untuk layanan digital inklusif.
“Oleh karena itu, untuk tiga tahun ke depan, Pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur digital sekaligus mendorong peningkatan pemahaman masyarakat untuk memastikan layanan digital menjadi inklusif,” kata Airlangga.
Sebelumnya, realisasi belanja stimulus UMKM untuk program PEN di 2020 mencapai Rp114,81 triliun atau sekitar 96,7 persen dari total anggaran senilai Rp116,32 triliun.
Pada 2021, pemerintah masih mengalokasikan stimulus untuk UMKM bersama dengan korporasi dan BUMN senilai Rp184,83 triliun dalam APBN, dengan rincian belanja paling besar untuk penempatan dana di perbankan Rp66,99 triliun.
Bentuk dukungan yang diberikan pemerintah untuk UMKM dan koperasi diwujudkan lewat enam stimulus, yaitu subsidi bunga UMKM, bantuan produktif usaha mikro, subsidi imbal jasa penjaminan (IJP), penempatan dana pada bank umum, dan insentif pajak untuk restrukturisasi kredit dan dukungan lainnya. (red/pen)