Rabu, Oktober 8, 2025
spot_img

BERITA UNGGULAN

Kemenperin Targetkan 2030 Produksi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) 600ribu Unit Roda Empat dan 2,45 juta Unit Roda Dua

SuaraPemerintah.id – Kendaraan listrik menjadi trend dunia yang saat ini sedang bergerak ke arah penggunaan kendaraan yang hemat energi dan ramah lingkungan. Pasar otomotif Indonesia mulai diramaikan oleh kendaraan ramah lingkungan jenis mobil listrik berbasis baterai. Mobil listrik itu sudah mulai mendapatkan hati di masyarakat Indonesia. Penjualannya pun mulai meningkat disbanding sebelum-sebelumnya.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) ada beberapa mobil bertenaga listrik murni yang dijual di Indonesia. Berdasarkan data distribusi wholesales (dari pabrik ke dealer) yang dirilis Gaikindo, memang penjualan mobil listrik belum begitu banyak. Namun, setidaknya masyarakat Indonesia sudah mulai memilih kendaraan listrik sebagai pilihannya.

- Advertisement -

Untuk itu Kementerian Perindustrian telah mengambil langkah dalam menetapkan kebijakan, seperti pemberian insentif, dan penyediaan infrastruktur untuk mendukung perkembangan industri kendaraan listrik Indonesia.

Selain itu, Kemenperin telah menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 27 Tahun 2020 tentang Spesifikasi, Peta Jalan Pengembangan, dan Ketentuan Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery E-lectric Vehicle) serta Per-menperin No. 28 Tahun 2020 terkait Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai dalam Keadaan Terurai Lengkap (CKD) dan Keadaan Terurai Tidak Lengkap (IKD).

- Advertisement -

Direktur jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Taufiek Bawazier mengungkapkan bahwa pemerintah telah menetapkan target bahwa pada tahun 2025 produksi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) mencapai 400 ribu unit untuk roda empat dan 1,76 juta unit roda dua.

“Target produksi ini akan terus meningkat hingga pada tahun 2030 yang akan mencapai 600 ribu unit roda empat dan 2,45 juta unit roda dua,” ujar Taufiek di Jakarta (23/21)

Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pemerintah menyiapkan strategi dan dukungan untuk mendorong peningkatan penggunaan kendaraan listrik. Terlebih, pihaknya telah meluncurkan program KBLBB pada 17 Desember 2020 lalu. Program ini menurutnya bisa meningkatkan ketahanan energi nasional dengan mengurangi ketergantungan impor BBM.

“Yang kita lakukan adalah mendorong percepatan pabrik baterai lebih kompetitif dan menarik bagi investor,” ungkapnya dalam Raker di Komisi VII DPR RI, Selasa (19/01/2021).

Dia juga mengatakan, pemerintah serius mendorong penggunaan kendaraan listrik ini melalui penggunaan kendaraan listrik di kementerian/ lembaga, pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan swasta.

Hingga 2025, total potensi penggunaan kendaraan listrik di institusi kementerian/ lembaga, pemerintah daerah, BUMN hingga swasta bahkan diperkirakan bisa mencapai 19.220 unit untuk mobil listrik, 757.139 unit untuk motor listrik, dan 10.227 unit untuk bus.

Sementara total potensi kendaraan listrik nasional yang bisa digunakan pada 2025 bisa meningkat lebih dari dua kali lipat mencapai 374 ribu unit mobil listrik dan motor listrik bahkan diperkirakan naik hampir 10 kali lipat menjadi 11,79 juta unit.

Lalu, untuk SPKLU pada 2025 diperkirakan melonjak menjadi sebanyak 6.318 unit dan SPBKLU sebanyak 17.000 unit. Bila itu terealisasi, maka potensi penghematan BBM bisa mencapai sebesar 2,56 juta kl per tahun.

Pada 2030, potensi kendaraan listrik akan meningkat lebih tinggi lagi di mana mobil listrik diperkirakan bisa mencapai 2,19 juta unit dan motor listrik mencapai 13 juta unit. Adapun jumlah SPKLU diperkirakan mencapai sebanyak 31.859 unit dan SPBKLU sebanyak 67.000 unit. Dengan demikian, potensi penghematan BBM melonjak menjadi sebesar 6,03 juta kl per tahun.

Menurut Arifin, SPKLU ini akan dipasang di sejumlah tempat umum seperti di pusat perbelanjaan, mal, dan apartemen.

“Kementerian ESDM susun roadmap sampai 2030. Di 2030 ada potensi 2,2 juta mobil listrik, 13 juta unit motor dan ada 31.859 unit SPKLU. Diharapkan pada 2030 bisa menekan impor BBM sekitar 6 juta kl,” ungkapnya. (red/naeli)

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,910PelangganBerlangganan

Terbaru