SuaraPemerintah.id – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan dan Menteri Energi Infrastruktur UAE Suhael Al Mazrouei menghadiri pergelaran acara Indonesia Emirates Amazing Week 2021 di Jakarta, Jum’at (5/4/2021). Salah satu agenda dalam even tersebut adalah Business Forum, di mana para pebisnis dari kedua negara hadir untuk membuka potensi kerjasama ekonomi serta mempereratnya.
Menko Luhut dalam sambutannya mengapresiasi inisiasi acara tersebut. Ia mengucapkan terimakasih terhadap peran Menteri Suhail yang berperan dalam memajukan hubungan kerjasama antara UAE dan Indonesia.
“Kami sangat berterima kasih atas peran Menteri Suhail dalam memajukan kerja sama bilateral antara UAE dan Indonesia seperti yang telah ditugaskan oleh kedua kepala negara kami,” ujar Menko Luhut .
Luhut menilai, UAE merupakan negara yang telah mengalami transisi luar biasa dan memiliki ekonomi produktif yang inovatif. Ia lantas mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo untuk menjadikan UEA sebagai negara teladan.
“Sejak berdiri, UAE telah mengalami transisi yang luar biasa hingga menjadi sebuah negara yang memiliki ekonomi produktif yang berlandaskan pengetahuan masa depan, inovasi dan energi,” kata Menko Luhut.
Menurutnya, UAE telah berhasil meningkatkan taraf hidup masyarakat sehingga mampu menjadi salah satu negara yang memiliki pendapatan rata-rata paling tinggi di dunia. Ia juga memuji UAE sebagai salah satau pusat keuangan dan ekonomi dunia.
“UAE kini juga telah menjadi salah satu pusat keuangan dan ekonomi dunia,” puji Menko Luhut.
Di sisi lain, Menteri Suhail menegaskan bahwa kini pemerintah kedua negara sedang duduk bersama untuk mengidentifikasi area-area investasi yang tidak hanya bisa dikerjakan bersama antarpemerintah namun juga sektor swasta.
Demi mempromosikan ekosistem mangrove sebagai investasi dalam pertumbuhan ekonomi, Kemenko Marvesjuga menyelenggarakan pameran pada kegiatan ini. Pameran ini turut mengikutsertakan kementerian dan lembaga yang memiliki lingkup kerja di ekosistem mangrove, yaitu: KLHK, KKP, BRGM, dan LIPI, serta LSM Yagasu, Akar Bhumi Indonesia, dan Conservation International Indonesia.
Pada pameran, disampaikan juga berbagai informasi mengenai potensi dan manfaat ekosistem mangrove di Indonesia, serta menampilkan produk olahan mangrove non-kayu, seperti sirup mangrove, kopi mangrove, kripik mangrove, hingga batik yang dibuat dari bahan-bahan alami mangrove.
“Selain memiliki manfaat bagi lingkungan, mangrove juga menghasilkan produk-produk olahan yang berkualitas dan berdaya jual tinggi,” ungkap Deputi Bidang Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Nani Hendiarti yang juga hadir dalam kegiatan ini.
Di akhir acara Business Forum, Deputi Nani menyerahkan cendramata berupa produk olahan mangrove secara simbolis kepada Menko Marves, Menteri Pertanian RI, Menteri Perhubungan RI, dan Menteri Energi dan Infrastuktur UAE. (red/rifki)