Kamis, Oktober 16, 2025
spot_img

BERITA UNGGULAN

Sri Mulyani Paparkan 5 Strategi Pemerintah Capai Kesetaraan Finansial Perempuan

SuaraPemerintah.id – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memaparkan lima strategi yang dilakukan pemerintah untuk mencapai kesetaraan finansial bagi perempuan. Pemerintah juga memberikan literasi finansial agar para perempuan dapat memahami digitalisasi.

Hal ini dikatakan oleh Sri Mulyani saat menjadi pembicara pada Women’s World Banking virtual conference “Call to Action : Reaching Financial Equality” di Jakarta, Senin, 9 Maret 2021. Pemerintah perlu meningkatkan anggaran untuk pembangunan infrastruktur internet di wilayah termiskin.

- Advertisement -

“Pembangunan infrastruktur benar-benar dibutuhkan terutama untuk wilayah termiskin yang belum memiliki akses. Jadi kami meningkatkan anggaran agar dapat meningkatkan infrastruktur untuk koneksi internet,” kata Sri.

Sri Mulyani menyebutkan pembangunan infrastruktur dibutuhkan karena wilayah geografis Indonesia besar dan untuk menciptakan kesetaraan tentu dibutuhkan akses yang sama.

- Advertisement -

Sedangkan strategi kedua, lanjut dia, mengalihkan program yang telah ada ke digital seperti program subsidi sosial yang ditransfer langsung ke rekening penerima.

Strategi ketiga adalah membangun tanggung jawab ekosistem dengan mengenali konsumen dan menerapkan pemindai kode batang atau kode QR

“Melalui cara ini, kenali pelanggan kemudian sistem QR yang disediakan oleh Bank Indonesia, lalu privasi perlindungan data,” tambah Menkeu.

Selain itu, pemerintah juga memberikan literasi finansial agar para perempuan dapat memahami digitalisasi.

Sedangkan strategi terakhir yang menurut Menkeu paling penting adalah menyiapkan kerangka hukum.

“Kerangka hukum yang disesuaikan dengan tantangan digital dan keamanannya. Saya rasa ini sangat penting terutama untuk perlindungan data konsumen karena kita melihat begitu banyak korban akibat digitalisasi,” ungkapnya.

Di sisi lain, Menkeu mengakui bahwa perempuan kesulitan mengakses permodalan baik dari perbankan maupun lembaga keuangan apalagi di masa pandemi COVID-19. Belum lagi tak sedikit perempuan yang belum melek finansial dan tak paham cara memanfaatkan teknologi digital.

Karenanya pemerintah juga memberikan kemudahan kepada pemilik usaha mikro untuk mengakses modal dengan tingkat bunga rendah dengan jumlah klien mencapai 28 juta meningkat dibanding sebelumnya 15 juta orang.

“Kami menggunakan situasi kompetitif ini untuk mengenalkan program yang memungkinkan perempuan mengejar ketertinggalan dan ini adalah salah satu yang terpenting,” pungkasnya.

Sri Mulyani Indrawati juga menyinggung perempuan harus terus meningkatkan kompentensi diri untuk membantah stereotipe tak benar tentang perempuan demi mewujudkan kesetaraan gender.

“Jangan dilupakan kompetensi, kalau enggak itu akan memunculkan dan memperkuat stereotipe. Memang sangat berat dan sudah ada (sejak lama) tetapi kita harus berjuang dengan melakukannya lebih baik bahkan dua kali lipat lebih baik dari yang lainnya,” katanya.

Orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebut berdasarkan hasil sejumlah studi menggambarkan bahwa kemakmuran akan lebih merata jika negara memberikan kesempatan yang sama bagi laki-laki dan perempuan untuk berpartisipasi di dalam ekonomi.(red/pen)

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,910PelangganBerlangganan

Terbaru