Senin, November 10, 2025
spot_img

BERITA UNGGULAN

Great Eastern dan Bank OCBC NISP Hadirkan Perlindungan Komprehensif

SuaraPemerintah.id – – Penyakit kritis dapat mengintai siapa saja, tidak hanya lansia,
namun generasi muda, hingga seorang atlet sekalipun yang memiliki gaya hidup sehat.
Penyakit kritis juga merupakan silent killer terbesar dengan angka kematian hingga 60%
di Indonesia, dengan peringkat pertama diduduki oleh stroke dan penyakit jantung di urutan kedua. Banyak faktor pendorong timbulnya penyakit kritis ini, bukan hanya pola
makan yang kurang sehat namun juga tuntutan gaya hidup serta lingkungan modern saat
ini.

Di sisi lain, berdasarkan hasil survey 2021 Global Medical Trends Survey yang dikeluarkan
oleh Willis Tower Watson, biaya kesehatan di Indonesia diperkirakan meningkat 12% di
tahun 2021, dimana biaya untuk penyakit kanker yang tergolong dalam penyakit kritis
menempati urutan pertama disusul dengan penyakit kardiovaskular di urutan kedua yang
mempengaruhi biaya kesehatan di Asia Pasifik.

- Advertisement -

Clement Lien, Presiden Direktur Great Eastern Life Indonesia mengungkapkan,  Banyak orang membeli perlindungan penyakit kritis ketika masih sehat. Namun, ketika terjadi penyakit kritis, dan klaim dibayarkan maka pertanggungan mereka akan berhenti. Dengan kemajuan ilmu kedokteran saat ini, semakin banyak yang dapat bertahan hidup setelah mengalami penyakit kritis. Karena itu kita sering mendengar istilah “penyintas serangan jantung” atau “penyintas kanker”. Hal ini meningkatkan permintaan untuk perlindungan penyakit kritis yang berkelanjutan.

Melihat hal tersebut, didukung oleh mitra strategisnya, Bank OCBC NISP, Great Eastern
Life Indonesia meluncurkan Great Multiple Critical Illness sebagai wujud dari komitmen
untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan perlindungan nasabah dari risiko penyakit kritis
yang tidak terduga, tetapi juga untuk memperluas perlindungan tersebut kepada “Penyintas Penyakit Kritis” untuk menghadapi penyakit kritis lainnya. Dengan produk Great
Multiple Critical Illness ini, nasabah akan terus memiliki perlindungan terhadap penyakit
kritis lainnya di masa depan.

- Advertisement -

“Saat ini literasi masyarakat terhadap kesehatan sudah meningkat sehingga informasi
mengenai biaya perawatan medis untuk penyakit kritis yang cukup tinggi juga telah diketahui masyarakat. Karena itu, kami menghadirkan Great Multiple Critical Illness
sebagai perlindungan finansial untuk diri sendiri dan keluarga ketika terjadi risiko penyakit
kritis. Dengan premi yang kompetitif dan perlindungan terhadap penyakit kritis yang lebih
luas, Great Multiple Critical Illness melindungi mimpi dan harapan besar setiap keluarga
Indonesia agar dapat terwujud di kemudian hari, juga memberikan perlindungan finansial
yang maksimal kepada keluarga.” jelas Nina Ong, Direktur Bancassurance Great
Eastern Life Indonesia.

Great Multiple Critical Illness memiliki keunggulan utama, yakni :
1. Proteksi Maksimal, memberikan manfaat 4x klaim untuk Penyakit Kritis Major dengan group yang berbeda serta pengembalian Premi 100% dengan atau tanpa klaim.

2. Perlindungan Komprehensif sampai usia 80 tahun terhadap 59 penyakit kritis major, manfaat Pembebasan Premi ketika Nasabah terdiagnosa penyakit kritis major serta dapat dilengkapi dengan asuransi tambahan (rider) Great Early CI yang memberikan perlindungan terhadap 63 jenis penyakit kritis minor / tahap awal.

3. Premi yang kompetitif sesuai dengan usia nasabah dan tersedia pilihan pembayaran yang fleksibel sesuai kebutuhan dan kemampuan Nasabah.

Juky Mariska, Wealth Management Head Bank OCBC NISP mengatakan bahwa situasi
pandemi semakin meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi kesehatan. “Data dari Nielsen menunjukan kesadaran untuk memiliki produk asuransi jiwa
di berbagai kota besar Indonesia sebesar 24% hampir sejajar dengan Singapura yang
tercatat sebesar 26%. 3 Sejalan dengan visi kami menjadi mitra tepercaya untuk meningkatkan kualitas hidup, hal ini menuntut komitmen kami untuk dapat menghadirkan
beragam solusi yang tepat sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kami berharap Great
Multiple Critical Illness dapat menjadi solusi nyata perlindungan finansial untuk risiko
penyakit kritis yang menjadi silent killer terbesar di Indonesia.”

Hadir pula dalam acara konferensi pers ini, dr. Vito A. Damay, SpJP (K), Mkes, FIHA,FICA, FAsCC, seorang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah. Akrab dipanggil dengan nama panggilan Dokter Vito yang dikenal sebagai penulis dan presenter yang selalu mempromosikan gaya hidup sehat mengungkapkan, “Memasuki masa pandemi, setiap orang berlomba-lomba untuk hidup sehat dengan berolahraga mulai dari lari dan bersepeda dengan cukup sering. Aktivitas ini sangat baik, tetapi yang penting untuk diketahui masyarakat adalah kegiatan berolahraga dengan intensitas tinggi tanpa pemahaman yang menyeluruh terhadap kondisi tubuh dapat menimbulkan penyakit mematikan, contohnya penyakit jantung. Kondisi yang sering terjadi adalah serangan jantung saat berolahraga. Cek selalu kondisi tubuh saat kita akan berolahraga dan setelahnya. Melakukan check-up secara rutin akan sangat membantu untuk tetap berada
pada kondisi tubuh sehat, selain dari makan makanan bergizi dan istirahat yang cukup.”

Selanjutnya Dokter Vito juga memaparkan “Gaya hidup yang serba cepat serta pola makan
yang buruk dan tidak sehat juga dapat menjadi pemicu yang akan menimbulkan masalah
kesehatan yang serius, salah satunya penyakit kritis. Pemahaman ini menjadi penting
sebagai salah satu bentuk untuk antisipasi atas risiko penyakit kritis yang dapat memberikan implikasi terhadap kesehatan mental sampai kesehatan finansial.”

Dengan keunggulan-keunggulan dari Great Multiple Critical Illness tersebut, Nina optimis
produk ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia dan membantu mereka
agar lebih siap jalani hidup. Diharapkan produk Great Multiple Critical Illness ini dapat membantu masyarakat dalam melindungi finansial keluarga ketika terjadi risiko penyakit
kritis, mengingat terdapat 2,5 juta kasus angka penanganan kanker di tanah air yang
menghabiskan biaya pengobatan hingga Rp3,5 triliun 4 berdasarkan data dari BPJS Kesehatan seperti diungkapkan oleh Wakil Menteri Kesehatan pada peringatan hari Kanker Sedunia.

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,910PelangganBerlangganan

Terbaru