Minggu, Oktober 19, 2025
spot_img

BERITA UNGGULAN

Hadapi Tantangan Zaman, Jokowi: Kampus Segera Lakukan Revolusi 4.0

SuaraPemerintah.ID– Presiden Joko Widodo menekankan agar lembaga pendidikan tinggi dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan relevan dengan perkembangan zaman. Sebab, rangkaian disrupsi disebabkan oleh revolusi industri 4.0, pandemi COVID-19 telah menyebabkan banyak pengetahuan dan keterampilan menjadi usang atau tidak relevan lagi.

“Jangan sampai pengetahuan dan keterampilan mahasiswa itu justru tidak menyongsong masa depan. Pengetahuan dan keterampilan yang hebat di masa kini bisa jadi sudah tidak dibutuhkan lagi dalam lima tahun atau sepuluh tahun ke depan. Mahasiswa harus disiapkan untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan yang relevan untuk zamannya,” ujar Jokowi saat Konferensi Forum Rektor Indonesia (FRI) 2021, secara virtual, Selasa (27/07/21).

- Advertisement -

Untuk menyikapi hal tersebut, Jokowi mendorong dunia perguruan tinggi agar berkolaborasi dengan para praktisi dan pelaku industri. Demikian juga sebaliknya, di mana para pelaku industri sangat membutuhkan talenta dan inovasi teknologi dari perguruan tinggi.

“Ajak industri ikut mendidik para mahasiswa sesuai dengan kurikulum industri, bukan kurikulum dosen, agar para mahasiswa memperoleh pengalaman yang berbeda dari pengalaman di dunia akademis semata,”sambung Jokowi.

- Advertisement -

Jokowi juga juga berharap pihak kampus untuk memberikan kesempatan kepada para mahasiswanya untuk mengembangkan talentanya masing-masing. Menurutnya, mahasiswa di jurusan yang sama tidak berarti harus belajar tentang hal yang sepenuhnya sama. Mahasiswa di jurusan yang sama tidak berarti nantinya harus berprofesi yang sama.

“Setiap mahasiswa mempunyai talentanya masing-masing, dan talenta ini yang harus digali, difasilitasi, dan dikembangkan. Itulah esensi dari program Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar,” katanya.

Apa pun jenis profesi masa depan, masih kata jokowi, semuanya membutuhkan hybrid knowledge dan hybrid skills. Jangan memagari disiplin ilmu terlalu monoton. Korbannya bukan hanya para alumni gagap menyongsong masa depan, melainkan juga perguruan tinggi yang tidak mampu membangun relevansi dalam dunia yang sedang terdisrupsi.

Jokowi menambahkan, perguruan tinggi usianya sudah tua untuk segera melakukan peremajaan diri, peremajaan kurikulum dan sistem pembelajaran, peremajaan manajemen dan perilaku, agar tetap tangguh dan kompetitif di dunia yang baru. Bagi perguruan tinggi yang masih muda, hal ini merupakan kesempatan emas karena tidak terbebani untuk membuang tradisi kerja masa lalu.

“Perguruan tinggi baru berkesempatan untuk melompat ke cara kerja baru, ke kurikulum baru, ke manajemen model baru. Disrupsi sekarang ini memberikan kesempatan kepada pendatang baru, kepada yang remaja untuk mendahului yang lama, yang terbebani dengan cara-cara lama,” imbuh Mantan Walikota Solo ini.

Di sisi lain, Jokowi memastikan bahwa pemerintah bekerja keras untuk mengembangkan ekosistem kebijakan yang kondusif bagi pengembangan cara-cara baru yang lebih produktif dan efisien. Presiden berharap perguruan tinggi bisa membangun cara kerja baru dengan lebih progresif.

“Saya harap perguruan tinggi harus lebih progresif dalam membangun cara kerja baru untuk menyiapkan masa depan para mahasiswa kita, dan untuk menyiapkan Indonesia mendahului negara-negara lain,” pungkasnya.

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,910PelangganBerlangganan

Terbaru