SuaraPemerintah.ID– Wakil Presiden Ma’ruf Amin berharap kegiatan hari raya Idul Adha tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Para pemimpin umat Islam diharapkan bisa mengawal jemaah dengan prokes dan sesuai aturan pemerintah.
“Kita ingin supaya Idul Adha ini tidak menjadi semacam klaster baru akan menambah, memperbanyak daripada penularan. Kalau itu terjadi rasanya kita pimpinan-pimpinan umat Islam, pimpinan Ormas itu menjadi ikut bertanggungjawab,” ujar Ma’ruf, Senin (19/7/21).
Ma’ruf mengimbau agar para pemimpin umat Islam di Indonesia mengutamakan kesehatan dalam kegiatan Idul Adha. Sikap tersebut berisi kesepakatan bersama yang menyepakati bahwa seluruh prosesi perayaan Idul Adha tidak dilakukan secara berjemaah di masjid maupun lapangan dan berkerumun.
Imbauan ini telah disampaikannya pada pertemuannya bersama Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Pimpinan Ormas Islam tentang Pelaksanaan Ibadah Idul Adha dan Kurban 1442 Hijriah pada suasana PPKM Darurat melalui konferensi video, Minggu 18 Juli 2021.
Di antara ormas yang hadir yakni, Ketua Dewan Masjid Indonesia, Ketua Umum MUI, Ketua Umum PBNU, dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, jajaran pimpinan MUI , jajaran pengurus DMI, Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Adian Husaini, Ketua PB Al-Ittihadiyah Lukmanul Hakim, Ketua PB Matla’ul Anwar Embay Mulya Syarief, Ketua Umum PB Tarbiyah Perti Basri Bermanda, Ketua Umum PP Wahdah Islamiyah Zaitun Rasmin.
Selain itu, di kediaman resmi Wapres juga hadir Menteri Agama yaqut Cholil Qoumas, Ketua MUI Cholil Nafis, Ketua Umum Rabithah Alawiyah Habib Zein Umar bin Smith, Ketua Umum Syarikat Islam Hamdan Zoelva, Ketua Dewan Pertimbangan Al Jam’iyatul Washliyah Yusnar Yusuf Rangkuti dan Wakil Ketua Komisi Dakwah Habib Nabiel Al Musawah.