.webp)
SuaraPemerintah.ID– Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan, jelang HUT ke-76 RI menjadi momen untuk mengevaluasi kekurangan-kekurangan kinerja pemerintah dalam hal yang masih belum tercapai. Selain itu, memanjatkan rasa syukur atas nikmat dan anugerah telah diberikan Allah SWT terhadap keutuhan NKRI.
“Di umur ke-76 ini negara Indonesia masih tetap berdiri tegak dan damai serta semakin maju. Salah satu bentuk dari rasa syukur adalah mengakui nikmat kondisi yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia selama 76 tahun ini, sambil mengevaluasi kekurangan-kekurangan dan hal-hal masih belum dicapai untuk kemudian diperbaiki,” ucap Ma’ruf Amin dalam acara Doa/Istighatsah Nasional dan Refleksi Kemerdekaan RI ke-76 diselenggarakan Dewan Pengurus Pusat Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren Indonesia (HEBITREN), Minggu (8/8/21) kemarin.
Ekspresi rasa syukur ini, kata Dia, tidak cukup hanya diucapkan dengan lisan. Namun juga dengan komitmen, agar tetap menjaga negara (himâyatud daulah) dan persatuan bangsa (tauhîdus sya’b).
“Sebagai prasyarat untuk keberhasilan pembangunan di semua bidang, baik bidang ekonomi, politik, maupun bidang sosial-budaya,” terang Ma’ruf.
Maka dari itu, pemerintah meminta untuk waspada terhadap hal-hal bisa memecah persatuan bangsa. Sehingga, cita-cita untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur bisa tercapai.
“Kita harus waspada terhadap hal-hal yang bisa memperlemah negara atau memecah persatuan bangsa ini. Sehingga ikhtiar kita untuk mewujudkan cita-cita masyarakat adil dan makmur bisa segera terwujud,” tuturnya.
Selain menjaga negara dan persatuan NKRI, sambung Dia, komitmen tersebut juga diwujudkan dalam bentuk semangat membangun dengan kegiatan-kegiatan konkret di berbagai bidang kehidupan.
“Kita menyadari bahwa laju pembangunan di negara kita sejak tahun lalu mengalami hambatan karena adanya pandemi Covid-19, yang sebenarnya tidak hanya menimpa kita tetapi juga negara-negara lain di seluruh dunia,” pungkasnya.
