SuaraPemerintah.ID – Jawa Timur (Jatim) menyumbang angka tertinggi pada pelepasan Merdeka Ekspor Pertanian 2021 yang mencapai Rp 1,3 trilliun dari total Rp 7,290 triliun.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, bahwa pengirimkan ekspor sebanyak Rp 1,3 triliun itu dilakukan melalui terminal peti kemas, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
“Alhamdulillah, pada kegiatan Merdeka Ekspor hari ini Jatim menyumbang ekspor Rp. 1,3 triliun ke sejumlah negara. Artinya masa pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat kinerja ekspor Jatim,” kata Khofifah saat Pelepasan Merdeka Ekspor Pertanian di Surabaya, Senin (16/8/2021).
Khofifah, menjelaskan dari total ekspor yang dikirimkan Jatim terdapat beberapa subsektor. Antara lain subsektor hortikultura sebanyak 3.271.399 kg senilai Rp 133,135 miliar, subsektor perkebunan sebanyak 49.594.670 kg senilai Rp 820,549 miliar, subsektor peternakan sebanyak 3.034.375,6 kg senilai Rp 144,154 miliar.
Sementara dari subsektor tanaman pangan sebanyak 1.384.696 kg senilai Rp 99,157 miliar, dan subsektor lain-lain sebanyak 34.459 kg senilai Rp 111,086 miliar.
“Sejumlah strategi terus diupayakan untuk meningkatkan ekspor di Jatim salah satunya dengan memberikan stimulus kepada pelaku usaha, baik di sektor pertanian, industri maupun perdagangan,” tegasnya.
Dalam sambutannya secara virtual, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) secara khusus memberikan penghargaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para petani, peternak, pekebun, pelaku usaha agribisnis, dan pemangku kepentingan pertanian yang selama masa pandemi telah bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan berhasil meningkatkan ekspor produk-produk pertanian.
“Sektor pertanian adalah salah satu sektor yang mampu bertahan dari hantaman pandemi. Ekspor pertanian di tahun 2020 mencapai Rp 451,8 triliun naik 15,79% dibandingkan tahun 2019 yang angkanya Rp 390,16 triliun. Dan, pada Semester I-2021 dari Januari sampai dengan Juli 2021, ekspor mencapai Rp 282,86 triliun naik 14,05% dibandingkan periode yang sama tahun 2020, yaitu sebesar Rp 202,05 triliun,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi menambahkan, peningkatan ekspor komoditas pertanian berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani.
“Saya mendapat angka nilai tukar petani terus membaik. Pada Juni 2020 nilai tukar petani berada di angka 99,60, secara konsisten meningkat hingga Desember 2020 mencapai 103,25. Dan, pada Juni 2021 mencapai 103,59. Ini menurut saya sebuah kabar yang baik bisa memacu semangat petani-petani kita untuk tetap produktif pada masa pandemi,” kata Presiden Jokowi.
Sementara itu, Gubernur Khofifah mengatakan, bahwa Jawa Timur merupakan provinsi penyumbang ekspor tertinggi pada kegiatan tersebut. Dari total Rp. 7,290 triliun, Provinsi Jawa Timur mengirimkan ekspor sebanyak Rp. 1,3 triliun melalui Terminal Peti Kemas, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
“Alhamdulillah, pada kegiatan Merdeka Ekspor hari ini Jatim menyumbang ekspor Rp. 1,3 triliun ke sejumlah negara. Artinya masa pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat kinerja ekspor Jatim,” terang Khofifah.
Khofifah menegaskan, kegiatan Merdeka Ekspor ini sejalan dengan semangat Pemprov Jatim untuk terus mendorong percepatan peningkatan transaksi perdagangan luar negeri serta menambah devisa melalui ekspor guna menyeimbangkan neraca perdagangan Jatim.