Senin, Oktober 6, 2025
spot_img

BERITA UNGGULAN

BMKG: Peringatan Cuaca Ekstrim di Perairan Indonesia 9-10 September

SuaraPemerintah.ID-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 9-10 September 2021.

Terdapat Siklon Tropis CONSON (998 hPa) dan Siklon Tropis CHANTHU (945 hPa) di Laut Filipina berdampak secara tidak langsung pada ketinggian gelombang di Laut Natuna utara, perairan Kepulauan Sangihe,Kepulauan Talaud dan Samudra Pasifik utara Halmahera, Papua.

- Advertisement -

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Tenggara Barat Daya, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5 30 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Cina Selatan, Laut Banda, Laut Arafuru, perairan Kep. Sermata Kepulauan Aru, perairan Yos Sudarso Merauke dan perairan utara Jayapura.

Kondisi ini mengakibatkan peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,50 meter berpeluang terjadi di beberapa perairan seperti Selat Malaka bagian tengah, perairan timur Perairan Simeulue Kepulauan Mentawai, Selat Sape bagian selatan dan Selat Sumba, Laut Sawu bagian utara dan Selat Ombai, perairan Kepulauan Anambas, Kepulauan Natuna, Laut Natuna dan Selat Karimata, perairan selatan Kalimantan Tengah, Laut Jawa, Laut Sumbawa bagian utara, perairan Kotabaru, perairan utara Kepulauan Kangean, perairan Kepulauan Sabalana, Kepulauan Selayar, Laut Flores bagian barat, perairan selatan Baubau, Teluk Tolo, perairan selatan Kepulauan Banggai, Kepulauan Sula, Laut Seram, perairan Perairan Misool, Fakfak, Kaimana, perairan Amamapre, Agats bagian barat, perairan Kepulauan Sangihe, Kepulauan Talaud, perairan utara Papua Barat, Samudra Pasifik utara Halmahera, Papua barat.

- Advertisement -

Selanjutnya, gelombang lebih tinggi kisaran 2,50-4,0 meter berpeluang terjadi di perairan Indonesia lainnya adalah Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Perairan Simeulue, Kepulauan Mentawai, perairan selatan Jawa Timur, Perairan Sumba, Selat Bali,Lombok Alas bagian selatan, perairan selatan, Perairan Sawu,Kupang, Pulau Rotte, Laut Sawu bagian selatan, Samudra Hindia selatan P. Sumba, P. Rotte, Laut Natuna utara, Laut Flores bagian timur, perairan timur Kepulauan Wakatobi, perairan Manui Kendari bagian timur, Laut Banda, perairan selatan Pulau Buru,pulau Seram, perairan Kepulauan Sermata, Kepulauan. Letti, perairan selatan Kepulauan Kei, Kepulauan Aru, Laut Arafuru bagian timur, perairan Jayapura, Sarmi, Samudra Pasifik utara Papua.

Kemudian, gelombang yang lebih tinggi kisaran 4,0 – 6,0 meter berpeluang terjadi di perairan Enggano – Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Kep. Mentawai – Lampung, Selat Sunda bagian selatan dan barat, perairan selatan Banten – Jawa Tengah, Samudra Hindia selatan Banten – NTB, perairan selatan Kep. Babar – Kep. Tanimbar, Laut Arafuru bagian barat dan tengah.

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,910PelangganBerlangganan

Terbaru