SuaraPemerintah.ID-PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) membantu meningkatkan produktivitas masyarakat maritim di kota Bontang. Hal ini terwujud dalam salah satu program pengembangan ekosistem perairan dilakukan PKT tertuang pada program Creating Shared Value (CSV) Perusahaan, menaungi nelayan-nelayan Kota Bontang pada sektor budidaya Lobster dan Kerapu di Keramba Jaring Apung (KJA).
Melalui konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle), KJA untuk nelayan binaan PKT ini dibangun dari sisa material pabrik yang dimanfaatkan ulang sebagai bahan baku, baik kayu untuk tiang penyangga serta drum bekas yang telah dinetralisir.
Direktur Utama PKT, Rahmad Pribadi menjelaskan, program yang dimulai sejak 2016 ini didasari dari semangat PKT untuk membantu mewujudkan pemberdayaan masyarakat maritim yang mandiri di kota Bontang.
“Di Bontang ini, kami melihat tingginya potensi budidaya lobster dan kerapu, pada saat itu masih sulit ditemui di kota ini. Melalui pengembangan KJA ini, diharapkan bisa menjadi sarana edukasi bagi nelayan, serta wujud komitmen PKT terhadap lingkungan dan ekosistem perairan dengan peningkatan produktivitas nelayan di tengah potensi industri perikanan Indonesia yang sangat besar. Program ini juga sejalan dengan komitmen PKT terhadap pelaksanaan industri hijau berbasis lingkungan,” kata Rahmad di Jakarta, Jumat (24/9/21).
Rahmad mengatakan, dari 80 orang anggota tergabung dalam pembinaan KJA PKT, hasil panen telah mencapai 3,5 ton kerapu dan 400 kilogram lobster siap konsumsi hingga Agustus 2021. Selain itu, sebanyak 95 persen fasilitas digunakan nelayan binaan didukung penuh oleh PKT, termasuk manajemen pemasaran sebelumnya merupakan kendala utama bagi nelayan budidaya di Bontang.
Tidak hanya Kerapu dan Lobster, pengembangan sektor budidaya KJA ini juga terus didorong PKT bagi nelayan binaan guna semakin menciptakan masyarakat maritim lebih mandiri secara usaha. Selain upaya diversifikasi tersebut, PKT juga membentuk Koperasi Nelayan (Kopnel) Bontang Eta Maritim (BEM) sebagai induk pengelolaan, pendampingan, dan budidaya KJA binaan PKT.
Hingga kini, Kopnel BEM mampu tumbuh dan berkembang dengan 88 anggota didalamnya termasuk nelayan Pulau Gusung dan Bontang Kuala. Kopnel BEM dibuat dengan harapan nantinya Ketika PKT tak lagi melakukan pendampingan, nelayan binaan sudah bisa mandiri dan mengembangkan usaha secara baik dan benar.