SuaraPemerintah.ID –Â Rangkaian Peringatan Hari Santri 2021 dimeriahkan dengan Pagelaran Wayang bertajuk Semar Bangun Pesantren. Acara ini dilaksanakan secara hybrid berpusat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (20/10/21) malam.
Turut hadir dalam acara ini, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Dengan menggunakan batik bermotif gambar Gareng ,salah satu tokoh wayang.
Pagelaran Wayang kali pertama di Kementerian Agama dengan menghadirkan dalang Ki Gondong Al-Frustasi, sinden Agnes Sefronzo, dan pelawak Marwoto.
Pagelaran Wayang ini juga disiarkan secara langsung mulai pukul 19.30 WIB melalui kanal media sosial Kementerian Agama.
“Dalang Ki Gondong Al-Frustasi ini, Saya temukan di daerah Rembang. Ia bersemayam di tengah hutan, dalang muda, yang memiliki talenta yang tidak banyak kita temukan sekarang,” tutur Menag Yaqut, saat didampingi istrinya, Hj Eny Yaqut Cholil.
“Mudah-mudahan gelaran wayang malam ini menjadi inspirasi bagi anak-anak muda bangsa Indonesia, bahwa kita memiliki budaya, nilai-nilai tradisi, dan nilai-nilai keagamaan yang selalu membimbing masyarakat, dan ini perlu dilestarikan,” sambungnya.
Gus Yaqut, begitu ia disapa, menyampaikan bahwa gelaran wayang ini bagian dari suka cita Kementerian Agama terhadap peran penting santri turut memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
“Santri harus percaya diri. Karena, Santri bisa jadi presiden, wakil presiden, menteri, bupati, dan bisa jadi apa saja. Selamat hari santri, semoga benar-benar menjadi inspirasi,” katanya.
Selanjutnya, Dirjen Pendis, Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, dalam semarak hari santri, malam ini Kementerian Agama mengadakan pagelaran wayang.
Bagi Ali Ramdhani, tokoh Semar dalam wayang, dapat menjadi sosok kyai membangun pesantren. Pesantren tidak hanya sebagai menara gading yang indah, elok dipandnag, namun harus sebagai mercusuar dalam membangun bangsa.
“Agama, dakwah, dan budaya sebagai satu nafas dalam membangun peradaban. Agama lebih manusiawi dengan tampilan kearifan lokal,” tuturnya.
Ia pun berharap dalam pagelaran wayang ini, semua yang menyaksikan utamanya para santri di seluruh penjuru Indonesia dapat mengambil pesan dan nilai tradisi, dan agar santri menjadi piara kebudayaan.
“Santri harus menampilkan wajah-wajah yang ramah, tidak mengejek, dan dapat menampilkan nilai-nilai rahmatan lil alamin,” katanya.
Tampak hadir Sekjen Kemenag RI, Nizar Ali, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono Abdul Ghofur, pejabat eselon I, II, III di Kementerian Agama.


.webp)












