Selasa, Oktober 28, 2025
spot_img

BERITA UNGGULAN

Making Indonesia 4.0, Ekspor Industri Batik Tembus USD 533 Juta

SuaraPemerintah.ID-Industri batik merupakan salah satu sektor selama ini memberikan kontribusi signfikan bagi perekonomian nasional, termasuk banyak membuka lapangan kerja. Sebab, sektor didominasi oleh industri kecil dan menengah (IKM) ini telah menyerap tenaga kerja sebanyak 200 ribu orang dari 47 ribu unit usaha tersebar di 101 sentra wilayah Indonesia.

“Industri batik merupakan bagian dari industri tesktil, juga menjadi salah satu sektor andalan dalam implementasi peta jalan terintegrasi Making Indonesia 4.0,” ucap Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada acara Puncak Peringatan Hari Batik Nasional 2021 di Yogyakarta, Rabu (6/10/21).

- Advertisement -

Masih kata Agus, industri batik mendapat prioritas pengembangan karena dinilai mempunyai daya ungkit besar dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

“Industri batik kita mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional dan produknya telah diminati pasar global,” jelas Ia.

- Advertisement -

Sekedar informasi, Kementerian Perindustrian mencatat, capaian ekspor batik pada tahun 2020 mencapai USD532,7 juta, dan selama periode triwulan I tahun 2021 mampu menembus USD 157,8 juta.

“Industri batik telah berperan penting bagi perekonomian nasional dan berhasil menjadi market leader pasar batik dunia,” ungkap Agus.

Agus mejelaskan, batik adalah identitas bagi bangsa Indonesia. Hal ini diperkuat melalui pengakuan UNESCO yang menyatakan bahwa batik Indonesia sebagai salah satu warisan budaya tak benda milik dunia pada bidang Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity.

“Selain itu, batik merupakan seni kerajinan yang termasuk dalam industri kreatif dan saat ini trennya terus berkembang di masyarakat,” katanya.

Melalui Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009, pemerintah menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Penetapan hari Batik Nasional ini merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap upaya perlindungan dan pengembangan batik Indonesia.

“Kami meyakini, bahwa kelestarian batik sebagai budaya, bahkan sebagai identitas bangsa Indonesia, berhubungan sangat erat dengan kehadiran industri batik itu sendiri. Industri batik dalam negeri semakin berdaya saing dan mampu menghasilkan batik-batik diminati pasar, dengan harga terjangkau di setiap tingkatan pangsa pasar, serta dengan profit baik untuk pelaku usahanya,” tegasnya.

Untuk itu, pembangunan industri batik di Indonesia harus berorientasi pada arah pembangunan industri yang mandiri dan berdaulat, yaitu pembangunan industri mengoptimalkan kehadian sumber daya dalam negeri selaku stakeholder pembangunan.

“Industri maju dan berdaya, yaitu industri memliki keunggulan daya saing dan penguasaan pasar serta mampu memanfaatkan keunggulan kompetitif pada kehadiran teknologi saat ini. Sementara itu, industri berkeadilan dan inklusif, yaitu industri manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh kalangan masyarakat,” sambung Agus.

Meski saat ini masih dalam kondisi belum cukup ideal untuk menjalankan aktivitas, bukan berarti produktivitas dan kreativitas harus berhenti. Menperin menyambut baik dan memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan acara Puncak Peringatan Hari Batik Nasional 2021.

“Selain sebagai perayaan tahunan Hari Batik Nasional, acara ini juga dapat menjadi wadah sinergi bersama bagi para pemangku kepentingan terkait dengan industri kerajinan dan batik untuk hadir bersama dan turut bersinergi membangun industri kerajinan dan batik mandiri, berdaulat, maju, berdaya saing, berkeadilan, dan inklusif,” urainya.

Ia berharap, pembinaan kepada para pelaku IKM batik terus dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan. Sebab, dengan jumlahnya besar dan merata di seluruh penjuru tanah air, industri batik bisa menjadi penggerak perekonomian daerah dan berpotensi menjadi pengungkit industri kecil dan menengah lainnya.

“Saya juga berharap, kegiatan pembinaan tenant baru di bidang batik melalui program Innovating Jogja yang telah diselenggarakan beberapa tahun ini, bisa memberikan dampak besar serta turut menumbuhkan wirausahawan industri baru di bidang batik dari semua kalangan,” katanya.

Rangkaian kegiatan Puncak Peringatan Hari Batik Nasional 2021, terdiri dari kegiatan diskusi virtual bertajuk Ngobrol Pagi Penuh Inspirasi (NGOPPI), workshop batik bagi penyandang disabilitas), Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik (SNIKB) 2021, serta penyelenggaraan Inkubator Bisnis melalui program Innovating Jogja 2021

“Upaya ini dilakukan sebagai bukti nyata keberpihakan Kemenperin kepada industri sektor kreatif batik serta mendukung pemulihan ekonomi nasional pasca-pandemi. Kami ucapkan selamat kepada para tenant terpilih, semoga bisa terus tumbuh dan turut berperan dalam pengembangan industri batik di tanah air,” tutupnya.

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,910PelangganBerlangganan

Terbaru