Selasa, Oktober 28, 2025
spot_img

BERITA UNGGULAN

Soal Batik, Menperin RI: Pakai Batik Itu Asyik, Batik Itu Keren

SuaraPemeritah.ID-Kementerian Perindustrian terus melakukan berbagai kegiatan pendidikan, pengembangan desain, serta promosi untuk mendukung pertumbuhan dan regenerasi industri batik di Indonesia sehingga memiliki daya saing global dan makin menguasai pasar.

“Dalam berbagai kesempatan berkunjung ke berbagai daerah, oleh-oleh saya cari adalah kain batik lokal. Saya pun memiliki baju-baju batik dengan beragam jenis, misalnya batik Pekalongan, Yogyakarta, Solo, Lasem, Cirebon, atau Tasik. Terakhir, pada kunjungan ke Papua, saya juga menyempatkan diri mencari batik,” cerita Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, pada acara Peringatan Hari Batik Nasional 2021 di Yogyakarta, Rabu (6/10/21).

- Advertisement -

Agus berpesan, kepada masyarakat untuk have fun atau menikmati menggunakan batik karena batik memiliki nilai seni tinggi, sehingga sangat fashionable untuk digunakan dalam berbagai acara atau kegiatan baik resmi maupun kasual.

“Harus dicamkan kalau memakai batik itu asyik, memakai batik itu keren. Sehingga ada makna dan manfaat besar dalam kebiasaan menggunakan batik, baik dari aspek fashion, aspek sosial budaya, maupun aspek ekonomi,” imbaunya.

- Advertisement -

Ia menambahkan, agar menjadi market leader produk batik, banyak agenda bisa dilakukan, salah satunya melalui promosi. Dengan kerja sama intensif seluruh stakeholders, seperti KADIN Indonesia, Dekranas, Yayasan Batik Indonesia, dan para pelaku usaha, kita bisa mengeksplorasi promosi batik di kota-kota pusat mode dunia, seperti New York, Paris, dan London.

Pasalnya, batik Indonesia merupakan warisan budaya tak benda atau Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity yang telah diakui UNESCO pada 2021.

Namun, beberapa negara seperti Tiongkok, Vietnam, dan Malaysia secara serius menjadikan batik sebagai komoditas ekspor. Mereka terus mengembangkan mesin batik printing semakin canggih, termasuk meniru desain dan corak batik Indonesia, dengan tujuan merebut pasar-pasar selama ini diisi oleh batik Indonesia, bahkan pasar di dalam negeri kita.

Selain tantangan produk impor, industri batik juga mengalami kekurangan SDM terampil memiliki kemampuan desain, karena kebanyakan pembatik telah berusia lanjut. Padahal, SDM yang mampu mengembangkan kemampuan desain sangat penting bagi industri batik.

“Perlu ada upaya serius untuk mempercepat proses regenerasi seni batik tulis. Misalnya dengan menumbuhkan minat dan keterampilan generasi mudauntuk terjun ke industri batik,”tegas Agus.

Industri batik merupakan salah satu sektor yang selama ini memberikan kontribusi signfikan bagi perekonomian nasional, termasuk banyak membuka lapangan kerja. Sektor inididominasi oleh industri kecil dan menengah (IKM) ini telah menyerap tenaga kerja sebanyak 200 ribu orang dari 47 ribu unit usaha tersebar di 101 sentra wilayah Indonesia.

Menurut Menperin, industri batik mendapat prioritas pengembangan karena dinilai mempunyai daya ungkit besar dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

“Industri batik kita mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional dan produknya telah diminati pasar global,”imbuhnya.

Kementerian Perindustrian mencatat, capaian ekspor batik pada tahun 2020 mencapai USD532,7 juta, dan selama periode triwulan I tahun 2021 mampu menembusUSD157,8 juta.

“Kami meyakini, bahwa kelestarian batik sebagai budaya, bahkan sebagai identitas bangsa Indonesia, berhubungan sangat erat dengan kehadiran industri batik itu sendiri. Industri batik dalam negeri semakin berdaya saing dan mampu menghasilkan batik-batik diminati pasar, dengan harga terjangkau di setiap tingkatan pangsa pasar, serta dengan profit, baik untuk pelaku usahanya,” urainya.

Peringatan Hari Batik Nasional 2021 diselenggarakan oleh Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) di Yogyakarta juga menjadi wadah sinergi bersama bagi para pemangku kepentingan terkait dengan industri kerajinan dan batik untuk membangun industri kerajinan dan batik mandiri, berdaulat, maju, berdaya saing, berkeadilan, dan inklusif.

“Saya juga berharap, kegiatan pembinaan tenant baru di bidang batik melalui program “Innovating Jogja diselenggarakan BBKBdan telah berjalan selama beberapa tahun ini, bisa memberikan dampak besar serta turut menumbuhkan wirausahawan industri baru di bidang batik dari semua kalangan,” harapnya.

Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Doddy Rahadi menyampaikan, rangkaian kegiatan Puncak Peringatan Hari Batik Nasional 2021 terdiri dari kegiatan diskusi virtual bertajuk Ngobrol Pagi Penuh Inspirasi (NGOPPI), workshop batik bagi penyandang disabilitas), Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik (SNIKB) 2021, serta penyelenggaraan Inkubator Bisnis, Innovating Jogja 2021″.

“Tujuan kegiatan ini untuk menjangkau stakeholders pembangunan industri kerajinan dan batik lebih luas, menyosialisasikan perkembangan industri batik saat ini dari berbagai aspek, dari pentingnya aspek budaya, pemanfaatan teknologi, kesiapan SDM, hingga pengelolaan limbah industri batik,” tutup Doddy.

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,910PelangganBerlangganan

Terbaru