Rabu, Oktober 8, 2025
spot_img

BERITA UNGGULAN

Hebat, Siswa MAN 2 Ciptakan Alat Deteksi Zat Berbahaya Makanan

SuaraPemerintah.ID – Dua siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kudus berhasil mengukir prestasi internasional. Kedua siswa MAN 2 yakni, Almas Fauziah dan Sekar Arum Kinasti, berhasil meraih medali emas Internasional Exhibition for Young Inventors 2021.

Gelaran ini diikuti oleh puluhan peneliti muda dari berbagai negara, antara lain: Rusia selaku tuan rumah, Singapura, Jepang, Hongkong, China, India, dan Italia. Kompetisi berlangsung secara online pada (1/11/21).

- Advertisement -

Almas Fauziah dan Sekar Arum Kinasti dalam ajang ini berhasil merilis alat pendeteksi zat berbahaya yang terkandung dalam makanan. Riset keduanya memanfaatkan ekstrak Ubi Ungu, ekstrak Bunga Talam, dan ekstrak Bunga Pacar Air yang kemudian dimasukkan dalam refill ballpoint. Alat yang diciptakan ini mampu mendeteksi kandungan zat formalin, boraks, serta  pewarna sintesis dalam makanan.

“Ide awalnya, kami banyak mendengar berita tentang adanya oknum yang tidak bertanggung jawab yang menaburkan zat makanan berbahaya dalam makanan yang mereka jual. Itu dapat mengakibatkan kerusakan kesehatan dalam jangka waktu yang panjang,” terang Almas Fauziah, Kudus, Minggu (14/11/21).

- Advertisement -

Selanjutnya, riset ini dilakukan dengan melatarbelakangi mahalnya alat pendeteksi zat berbahaya dalam makanan yang dijual di pasaran. Sehingga, tidak banyak orang yang mau membelinya.

“Lalu kami tergugah untuk membuat ini,” tegasnya.

Menurut Sekar Arum, penelitian ini awalnya dilakukan pada 2020 untuk persiapan mengikuti kompetisi invensi internasional yang dilaksanakan LIPI (sekarang BRIN). Riset ini kemudian dikembangkan lagi selama sebulan pada 2021 untuk mengikuti ajang internasional. “Alhamdulillah berhasil meraih medali emas,” tuturnya.

Pembimbing Tim Detective PEN MAN 2 Kudus Widayanto mengapresiasi prestasi siswanya. Menurutnya, siswa MAN 2 Kudus dibekali dengan berbagai macam pengetahuan sesuai visi misi madrasah, yaitu madrasah berbasis riset. Setiap siswa MAN 2, dari kelas 10 sudah dirancang untuk mendapatkan ide penelitian  sesuai minat dan karakter masing-masing.

“Di situ lah kita memfasilitasi dan mendukung, mengajarkan bagaimana mereka bisa berkembang dan mampu berkompetisi dengan sekolah dan madrasah lain,” paparnya.

“Hasil riset ini baru berhasil mendeteksi tiga zat. Ke depan, riset ini akan dikembangkan untuk bisa  mendeteksi zat lain,” sambungnya.

Baik Almas maupun Sekar, keduanya mengaku sangat senang bisa mengharumkan nama baik Indonesia dan madrasah.

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,910PelangganBerlangganan

Terbaru