SuaraPemerintah.ID –Â Head of PR & CSR PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WIKA Gedung), Firlan, menuturkan membangun reputasi positif perusahaan bukan tangung jawab divisinya sendiri.
Menurutnya seluruh insan WIKA Gedung berperan menjadi agen atau humasnya perusahaan untuk membangun reputasi sesuai dengan targetnya masing-masing.
“Kami selalu mengepankan mutu, kualitas, dan keamanan, nah ini juga harus menjadi concern di teman-teman produksi untuk tetap menjaga ini. Nah, hal-hal ini yang selalu kamu coba komunikasikan ke masyarakat, agar hal-hal positif ini bisa diketahui dan dirasakan oleh publik,” kata Firlan kepada SuaraPemerinah melalui zoom, Rabu (06/04).
Terkait hal ini Firlan menekankan pentingnya perencanaan, eksekusi, dan monitoring yang tepat dan terukur agar tidak salah langkah apalagi menentukan strategi.
“Semua kami program dan masukan dalam rencana kerja perusahaan (rkp), berdasarkan monitoring & evalusi dari tahun sebelumnya. Itu yang kami lakukan pertama kali. Berikutnya adalah kemampuan dalam memahami karakteristik media masing-masing, karena media konvensional dan sosial itu berbeda.”
“Mungkin saat ini media sosial sangat populer karena penetrasinya sangat luas dan dari sisi anggaran termsuk yang low budget, dan ini saya rasa berlaku di semua perusahaan. Saat ini lagi gencar-gencarnya menggunakan media sosial sebagai kanal komunikasi. Tapi dengan media konvensional kami juga tetap bersinergi, karena kami tumbuh juga berkat peran teman-teman media. Baik itu media cetak, tv, radio, atau online,” ujar Firlan.
Menurutnya WIKA Gedung tetap memiliki porsi yang proporsional untuk mengoptimalkan keduanya. Kolaborasi adalah kata kunci untk optimalisasi, terlebih dengan yang berkaitan dengan perkembangan perusahaan yang positif.
“Kami tidak melihat bahwa media sosial itu jauh lebih penting dari emdia konvensional, atau sebaliknya. Selain itu kita harus konsisten menyampaikan perkembangan perusahaan yang positif, dan kita punya target terukur. Entah itu harian, mingguan, atau bulanan. Kita juga harus terus berkolaborasi dengan pihak internal atau eksternal, agar tujuan komunikasi ke pihak luar ini benar-benar sukses.”
“Saat ini kan dunia seakan sudah tanpa batas. Semua orang bisa menyampaikan informasi, dengan kemampuan komunikasi personalnya mereka bisa jadi jurnalis. Di satu sisi bisa memberi dampak positif bagi kami, tapi di sisi lain ada imbas negatifnya juga,” katanya.