SuaraPemerintah.ID – Bunda Literasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masa bhakti 2022-2024 Sri Rahayu Mulya Naziarto, S.A.P usai resmi dikukuhkan oleh Sekda Babel Dr Drs Naziarto, S.H., M.H, pada Rabu (6/7/2022) di Soll Marina Hotel, Pangkalanbaru, Bangka Tengah, langsung bergerak.
Langkah pertama yang dilakukan oleh Bunda Literasi Babel yaitu dengan menjadi narasumber (narsum) Workshop ‘Peningkatan Minat Kegemaran dan Budaya Baca Melalui Literasi Keluarga’, yang diselenggarakan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Babel.
Kegiatan yang berlangsung selama sehari tersebut, turut menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten, diantara Dr Iskandar, M.Hum Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN SAS; Dr Eddy Jajang Dosen Universitas Bangka Belitung; dan Alza Wartawan Senior Babel, dan dimoderatori oleh Padli S.IP Pustakawan Madya DKPUS Babel.
Selain itu, workshop itu juga diikuti para Bunda Literasi, Penggiat Literasi Se- Provinsi Bangka Belitung.
Dihadapan para peserta workshop, Sri Rahayu Mulya Naziarto mengungkapkan, keluarga adalah akses literasi pertama. “Sebagai orang tua, bagaimana kita menggiatkan kembali literasi keluarga. Setelah itu, baru ke lingkungan sekitar, dan lingkup masyarakat luas,” pesan Sri Rahayu Mulya Naziarto.
Sri Rahayu selaku Bunda Literasi Babel akan mengupayakan pengaktifan kembali Pojok Baca, dengan begitu masyarakat dapat menerima informasi yang jelas dan melahirkan lagi minat baca.
Secara umum di Indonesia, ditegaskannya, minat baca masyarakat masih rendah. “Kita memiliki perpustakaan yang banyak, tetapi minat baca kita masih rendah. Makanya kita perlu galakkan kembali minat baca di lingkungan kita, yang dimulai dari lingkungan keluarga kita masing-masing,” tegasnya.
Buku, dikatakan Sri Rahayu Mulya, adalah Soko Guru, selain dari seorang guru itu sendiri. “Ingat! dengan membaca kita akan memiliki pola pikir cerdas, cermat dan tepat,” pesan Sri Rahayu Mulya Naziarto.
Hanya saja, sambung dia, untuk mengampanyekan literasi di Bangka Belitung khususnya, dirinya tak bisa bekerja sendiri, perlu kolaborasi dengan berbagai pihak terkait, seperti dinas terkait, Bunda Literasi yang ada di Kabupaten/Kota maupun para Penggiat Literasi.