Jumat, Oktober 24, 2025
BerandaBerita HumasDiskusi Literasi, Rakhmadi: Babel Ingin Maju Buku Harus Banyak

Diskusi Literasi, Rakhmadi: Babel Ingin Maju Buku Harus Banyak

SuaraPemerintah.ID – Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DKPUS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Rakhmadi menjadi narasumber dalam Diskusi Literasi “Membangun Sinergi dalam Membumikan Literasi di Bumi Bangka Belitung”.

Kegiatan yang diselenggarakan Kantor Bahasa Babel di Warung Kopi Tung Tau, Pangkalan Baru, Bangka Tengah, Babel Senin (24/10/2022) malam tersebut, selain menghadirkan Kepala DKPUS Babel, turut menghadirkan Anggota DPRD Babel dari Komisi IV Johansen, DKPUS Pangkalpinang, Dinas Pendidikan, Penggiat Literasi, dan unsur terkait lainnya.

- Advertisement -

Kepala DKPUS Babel Rakmadi mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan Kantor Bahasa Babel ini. Dikatakannya, program literasi di DKPUS Babel sudah jelas, salah satunya mendukung program nasional yaitu Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS).

“Kita (DKPUS Babel-red) menggencarkan Program TPBIS di desa-desa dan sekolah yang menjadi kewenangan provinsi, salah satunya melalui layanan perpustakaan keliling yang saat ini masih berjalan,” ujarnya didampingi Padli dan Zulkifli Pustakawan DKPUS Babel.

Menurut Rakhmadi, ada hal yang sangat penting diperhatikan berkenaan dengan literasi, yaitu buku. “Kita kalau ingin Babel maju, terutama sarana bukunya harus banyak,” tegas Rakhmadi.

Karena masih dalam kondisi keterbatasan, maka untuk meningkatkan literasi bagi masyarakat Babel, kata Rakhmadi, perpustakaan provinsi akan bersinergi baik dengan legislatif, Kantor Bahasa Babel, pegiat literasi dan unsur terkait lainnya di Babel.

Memang, ditambahkan Kepala DKPUS Babel Rakhmadi, secara kelembagaan perpustakaan bertugas mengelola bahan koleksi bacaan, untuk pelestarian, pendidikan, informasi, dan rekreasi.

Muhammad Irsan Kepala Kantor Bahasa Babel mengungkapkan, UPT Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang berada dibawah Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, diberikan tugas untuk melakukan pembinaan.

“Salah satu program kami adalah terkait literasi dan kebahasaan. Untuk melakukan pembumian literasi kebahasaan dan kesasteraan di Babel, tentu kami tidak dapat melakukannya sendiri. Oleh karena itu kami perlu bersinergi dengan berbagai pihak  terutama dengan Pemda Babel,” jelasnya.

Diakuinya, Kantor Bahasa Babel selalu diberikan dukungan oleh Pemda Babel dalam setiap pelaksanaan kegiatan-kegiatan, khususnya berkaitan dengan pengembangan literasi.

“Kami akan terus melakukan kerja sama dengan Pemda Babel, termasuk dengan DKPUS Babel. Karena dinas inilah yang membawahi program literasi di daerah. Kami dari pusat menyingkron dan menyergikan program saja dengan pemda,” kata Irsan.

Komisi IV Siap Mendukung

Johansen dari Komisi IV DPRD Babel disempatan itu mengatakan, pihaknya sangat mendukung bagaimana membumikan literasi di Babel. “Kami  sangat mendukung. Kalau pun dibutuhkan Perda Inisiatif dalam hal membumikan literasi ini, pada prinsipnya akan kami lakukan,” ungkapnya.

“Kami juga meminta dari Kantor Bahasa untuk memberikan masukan-masukan, sehingga terwujudnya perda ini. Dari sisi anggaran, initinya sepanjang itu untuk mendukung membumikan literasi di Babel kami siap,” janji Johansen.

Ahmadi Sopyan, Penggiat Literasi yang juga Penulis Buku memberikan memberikan kiat-kiat untuk membumikan literasi di Babel. Pertama, membuat program sampai ke bawah, yang menyesuaikan dengan kehidupan sosial masyarakat.

Misalnya ada program untuk mak-mak, untuk anak-anak. “Kedua, sinergi antara permainan dengan literasi. Itu menurut saya menarik sekali,” terangnya.

Ketiga, Perpustakaan Provinsi maupun Kantor Bahasa harus memiliki database buku lokal, penulis lokal, sejarawan, budayawan, pemerhati sosial, agar bisa bersinergi melihat bagaimana kehidupan masyarakat. “Setelah itu baru kita masuk sesuai dengan kebutuhan kita,” saran Ahmadi.

“Dengan begitu, antara kebutuhan kita dan masyarakat bisa sinkron. Keempat, bagaimana kita membeikan kesadaran kepada masyarakat dari rumah, harus ada ruang membaca untuk anak-anak, untuk mak-mak. Mulailah kita membuat role model (panutan) kampung literasi. Contoh, dari sekian ratus desa di Babel ada satu desa yang benar-benar kita buat menjadi kampung literasi,” ujar Ahmadi.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

TERPOPULER PRAHUM

OPINI PRAHUM