SuaraPemerintah.ID – Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji memaparkan, bahwa untuk di Kota Malang pihaknya akan mengkaji ulang filosofi permainan lato-lato.
Hal tersebut disampaikan Sutiaji pada Sabtu (14/1/23) merespon soal permainan lato-lato yang menuai pro dan kontra, ada yang melarang dengan dalih dapat membahayakan karena mainan tersebut dapat lepas dan mengenai orang lain maupun dirinya sendiri.
Di sejumlah daerah siswa dilarang membawa lato-lato ke sekolah. Bahkan pedagang pun dilarang untuk berjualan di area sekolah. Disisi lain, para penjual lato-lato saat ini sangat diuntungkan dengan larisnya penjualan mainan yang sedang viral tersebut.
“Kita jangan latah atau mengikuti fenomena yang ada. Kita harus paham benar baik buruknya permainan tersebut,” ujarnya.
Wali Kota Malang berpesan jangan sampai ada pihak-pihak tertentu yang menumpangi permainan ini dengan tujuan tertentu.
“Jangan sampai ada muatan politik dari sebuah permainan ini yang ujung-ujungnya mengadu domba masyarakat,” tegasnya.
Saat ditanya apakah di Kota Malang, khususnya pelajar akan dilarang memainkan lato-lato ini, Wali Kota Malang mengatakan belum ada keputusan.
“Mari kita pahami secara seksama kenapa dari sebuah permainan anak-anak menuai pro-kontra. Kita harus berpikir cerdas dan jangan suka ikut-ikutan,” tandasnya.
Cek Artikel dan Berita yang lain di Google News