Senin, Oktober 20, 2025
spot_img

BERITA UNGGULAN

Kartini Masa Kini, Ubah Sudut Pandang Kanca Wingking Jadi Positif

SuaraPemerintah.ID – Sudut pandang perempuan sebagai kanca wingking (teman belakang) saat ini harus diubah, mengingat porsi dan peranan perempuan dan laki-laki setara. Kanca wingking saat ini bukan sekedar sumur, dapur, kasur saja, namun bagaimana seorang perempuan, istri, ibu, mampu memberikan kontrol positif dalam keluarga.

Hal ini dijelaskan oleh Erlina Hidayati Sumardi selaku Kepala DP3AP2 DIY, pada talkshow yang bertema Peran Kartini Masa Kini. Talkshow ini merupakan rangkaian dari Peringatan Hari Kartini 2023 yang diselenggarakan oleh 5 organisasi wanita DIY, Selasa (28/03/2023).

- Advertisement -

Kanca wingking jika dilihat dari sudut pandang negatif ini bisa memunculkan arti bahwa perempuan tidak begitu berperan menguasai rumah tangga. Namun Erlina menegaskan, kanca wingking dalam arti positif adalah mengambil peran dan tanggung jawab terhadap keluarga.

“Perempuan di dalam kultur Jawa itu justru diutamakan sebagai penjaga keluarga, perempuan sebagai pengontrol keluarga. Jadi kanca wingking itu kan melihat dari belakang atau mengawasi. Bagaimana perempuan mengawasi jalannya keluarga, jalannya si suami, jalannya anak-anak,” kata Erlina.

- Advertisement -

Dirinya menambahkan, saat ini peran perempuan dalam membangun bangsa tidak bisa dipandang sebelah mata. Pun dengan saling mengisi peran dan berbagi tanggung jawab dengan lelaki, perempuan layak berdiri sejajar. Namun Erlina mengatakan, meskipun sudah ada kesetaraan, emansipasi perempuan masih diperjuangkan sampai saat ini.

Dinas yang dipimpinnya ini berupaya terus memiliki program yang mendorong perempuan-perempuan untuk makin berdaya. Berdaya baik itu di ranah pendidikan, politik ekonomi, sosial dan budaya sehingga melalui program itu, semua akan masuk target sasaran, bahkan hingga ke desa-desa.

“Memberikan edukasi terhadap para perempuan, memberikan pelatihan, baik untuk meningkatkan ekonomi, menambah kesejahteraan keluarga juga. Kita selenggarakan juga pelatihan-pelatihan dalam rangka untuk lebih terampil mengelola rumah tangga,” ujarnya.

Sementara itu anggota Komisi A DPRD DIY, Yuni Satia Rahayu mengatakan, untuk bisa mewujudkan pandangan positif kanca wingking, perempuan harus punya bargaining position. Menurutnya, perempuan yang memiliki posisi tawar akan memperoleh banyak keuntungan, terutama terhindar dari KDRT. Pun mampu mengarahkan kepemimpinan menuju hal yang lebih positif.

Harus ada kontrol terhadap sikap saling menghargai agar mampu meraih kesetaraan, kesepakatan dan perdamaian dalam menjalani kehidupannya.

“Perempuan harus menunjukkan bahwa mereka ini memang hebat. Jadi bargaining position perempuan harus kuat dulu mau bernegosiasi dengan suami. Perempuan harus ada penguatan,” Ucap Yuni.

Permasalahan mewujudkan Kartini masa depan memang terkadang datang dari lingkungan. Untuk itu perempuan harus mampu berdikari. Namun Yuni menyayangkan, meskipun perempuan siap dengan perubahan dan kesetaraan, terkadang lingkungan tidak bisa menerima. Pun dengan pihak laki-laki wajib juga mendorong perubahan terjadi.

Padahal kitas paham, pekerjaan tidak bergender, bisa dilakukan siapa saja, selain tentunya hamil, melahirkan dan menyusui karena mutlak. Kami di DPRD terus mendorong langkah Pemda DIY dalam meningkatkan kualitas perempuan.

“Perempuan bisa kok memulai perubahan dari yang sepele hingga hal besar. Bukan hal yang sulit, tapi butuh saling support. Semoga kita bisa,” tutup Yuni.

Cek Artikel dan Berita yang lain di Google News

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,910PelangganBerlangganan

Terbaru