SuaraPemerintah.ID – Kepala BKKBN, DR (HC) dr. Hasto Wardoyo, SpOG (K) menyambut baik kedatangan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) DKI Jakarta, “BKKBN memiliki program Bina Keluarga Remaja, nanti diintegrasi dengan kegiatan yang mau dibuat oleh IPPNU” yang dilaksanakan di Ruang Rapat Kepala BKKBN pada Selasa (4/4).
Nur Afifaturrahmah, Ketua IPPNU DKI Jakarta mengatakan bahwa IPPNU DKI Jakarta telah melaksanakan beberapa kegiatan seperti wisata religi, gerakan peduli lingkungan, robotic, hari santri dan latihan kader utama. Selain itu, IPPNU berencana berkolaborasi dengan BKKBN dalam pelaksanaan talkshow terkait stunting dengan tema cegah stunting sebelum genting dan menjaga anak perempuan tetap bersekolah.
Remaja dalam percepatan penurunan stunting sangat berperan. Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2022 sebanyak 68,82 juta jiwa penduduk Indonesia masuk kategori pemuda. Angka tersebut porsinya mencapai 24% dari total penduduk.
Pencegahan stunting juga sebaiknya dilakukan sedini mungkin, terutama bagi remaja putri dapat dilakukan dengan mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD) sebanyak 1 tablet perminggu, melakukan aktifitas fisik minimal 30 menit sehari dan menerapkan pola makan sesuai pedoman gizi seimbang (perbanyak buah dan sayur).
“Terimakasih niat baiknya untuk kolaborasi. Ini perlu kita respon dengan positif. Talkshow ini kita minta arahan Kepala BKKBN siapa yang terlibat, selain kolaborasi ini kita bisa kolaborasi percepatan penurunan stunting, kami punya program Mahasiswa Penting di tingkat Perguruan Tinggi, di tingkat sekolah kami punya Sekolah Siaga Kependudukan, salah satunya kegiatan Pelajar Penting, dengan memberi TTD, menjadi pear konselor sesame pelajar, menjadi pioneer dan pendamping kader kami di level desa, ini bisa jadi potensi kerjasama yang panjang”, ujar Dr. Edi Setiawan, SSi, M.Sc, MSE, Direktur Kerjasama Pendidikan dan Kependudukan BKKBN.
Dokter Hasto berharap kegiatan talkshow dilaksanakan secara efisien dan efektif, “kegiatannya bisa mengundang anak muda juga diikuti oleh orangtuanya sesuai dengan kegiatan 1001 cara bicara remaja, harapan saya dilaksanakan di kantor BKKBN dekat dan gratis. Kalau bisa yang di undang dari DKI Jakarta yang daerah slam area , Jakarta pinggiran yang tidak bersekolah tinggi agar bisa diberi KIE”.
“kita titip IPPNU punya energy sebaiknya juga menyentuh orang luar IPPNU agar memberikan manfaat lebih besar seperti anak bihom (brokenhome) mereka ada tetapi tidak ikut organisasi seperti IPPNU, tapi mereka ada dan anak jalanan”, tutupnya.
Cek Artikel dan Berita yang lain di Google News