Senin, Oktober 13, 2025
spot_img

BERITA UNGGULAN

Aksi Nyata “Gerebek” Stunting, BKKBN Sambangi Rumah Keluarga Bergizi Buruk

SuaraPemerintah.ID – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN terus melakukan berbagai aksi nyata dalam upaya percepatan penurunan stunting. Seperti dilakukan Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu yang menggelar Gerakan Berkunjung ke Keluarga (Gerebek) Berisiko Stunting.

Gerebek Stunting adalah upaya menekan potensi lahirnya bayi stunting akibat kekurangan gizi kronis. Gerebek Stunting tersebut menyasar keluarga yang berpotensi melahirkan bayi stunting. Seperti, kelompok remaja calon pengantin (catin) ibu hamil dan pasca melahirkan serta anak baduta dengan kondisi panjang dan berat badan lahir rendah. Aksi sosial tersebut dengan menyalurkan bantuan berupa makanan tambahan gizi terhadap keluarga sasaran.

- Advertisement -

“Secara maraton kita akan menggelar aksi nyata memberikan bantuan kepada keluarga berisiko stunting. Gerebek, akan segera dimulai awal Juni 2023 mendatang. Diawali bagi keluarga di Kota Bengkulu,” kata Pelaksana Tugas (Plt), Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu M. Iqbal Apriansyah, Senin (29/05/23).

Menurut Iqbal, gerakan tersebut mengimplementasikan Perpres 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting yang dilakukan secara holistik, integratif. Dan sebagai wujud empatinya keluarga besar BKKBN Bengkulu terhadap keluarga yang berpotensi risiko stunting.

- Advertisement -

“Kami secara bersama-sama ikut ambil bagian untuk mengentaskan stunting dengan dana gotong royong keluarga besar BKKBN Bengkulu sebagai donatur dan donasinya akan disalurkan awal Juni 2023. Kegiatan ini akan dilakukan secara simultan untuk menekan potensi dari tubuh kerdil akibat kekurangan gizi pada bayi,” ujar Iqbal.

Berdasarkan hasil pemutakhiran pendataan keluarga (PK-21) terdapat jumlah keluarga berisiko stunting di Provinsi Bengkulu mencapai 97.372 keluarga. Yang tersebar di 10 kabupaten dan kota di Bumi Rafflesia.

Dikatakan Iqbal, hasil pemutakhiran tersebut terdapat keluarga berisiko di Kota Bengkulu sebanyak 14.563 yang tersebar di sembilan kecamatan, di Kecamatan Selebar 4.050, Kecamatan Gading Cempaka 1.314, Teluk Segara 815, Muara Bangka Hulu 1.899, Kecamatan Kampung Melayu 1.890, Ratu Agung sebanyak 1.657, Ratu Samban, 763, Sungai Serut 1.004 dan Kecamatan Singaran Pati terdapat sebanyak 1.191, rincinya.

Ia mengatakan, adapun yang akan disalurkan berupa protein hewani dan nabati seperti telur, ikan, sayur-sayuran. Yang bersifat penunjang gizi dan vitamin, yang menyesuaikan kebutuhan keluarga sasaran, ujar Plt Kaper Bengkulu.

Kegiatan gerebek stunting ini menindaklanjuti aksi sosial BKKBN Bengkulu pada tahun lalu, yang telah menyalurkan donasi bahan pokok untuk meningkatkan gizi keluarga berisiko tubuh kerdil alias stunting di Kota Bengkulu. Melalui aksi yang dilakukan secara holistik dapat menekan prevalensi stunting yang telah ditetapkan target Provinsi Bengkulu pada 2024 sebesar 12,55 persen.

Perguruan Tinggi
Sementara itu Satgas Stunting Provinsi Bangka Belitung tengah menjajaki pendampingan percepatan penurunan stunting dengan perguruan tinggi.

Hal tersebut terungkap dalam pertemuan Koordinator Program Manajer Satgas Stunting Provinsi Kepulauan Bagka Belitung Sardiyono, Manager Program Bidang Kegiatan Efendi Pangondo, dengan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Bangka Belitung (UBB) Nanang Wahyudi.

Dalam pertemuan itu, Nanang mengatakan Universitas Bangka Belitung punya program khusus pendampingan penurunan stunting melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang akan dilaksanakan pada bulan Juni di 10 desa yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Nanang menambahkan bahwa LPPM UBB telah mengusulkan KKN Kebangsaan yang diprakarsai oleh Gubernur Kepulauan Bangka Belitung dalam mendukung Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. UBB telah menganggarkan dana sebesar 40 juta rupiah yang dapat dikolaborasikan untuk kegiatan PPS.

Sardiyono memberikan apresiasi kepada LPPM UBB yang berperan besar dalam upaya Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Sardiyono menyambut baik diskusi awal ini sebagai langkah untuk melakukan kesepakatan antara UBB dan BKKBN mengenai Percepatan Penurunan Stunting. Meski terjadi penurunan angka stunting di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, namun angka yang diperoleh masih amat kecil yaitu sebesar 0,1 persen.

Cek Artikel dan Berita yang lain di Google News

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,910PelangganBerlangganan

Terbaru