SUARAPEMERINTAH.ID – Berkendara dan berpetualang. Melintasi kota demi kota untuk berbagai tujuan. Beramal, bersosialisasi, silaturahmi. Menikmati keindahan alam Indonesia, mengenal budayanya, dan bertemu orang baru adalah bonusnya.
Touring sudah menjadi gaya hidup saat ini. Biasanya, beberapa orang yang menggunakan jenis kendaraan yang sama membentuk komunitas dan melakukan perjalanan ke suatu kota untuk tujuan tertentu. Seperti Pertariders Indonesia.
Komunitas bermotor di bawah naungan Badan Olahraga (Bapor) Pertamina ini sering melakukan kegiatan sosial, seperti memberikan santunan ke panti sosial, membantu renovasi tempat ibadah, atau membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan santunan. Komunitas yang beranggotakan pekerja aktif Pertamina dan anak perusahaan Pertamina ini melakukan touring menggunakan motor sport 250 cc hingga motor gede (Moge) 1.800 cc.
Agar touring lebih lancar, pemilihan oli sangat berpengaruh untuk kemulusan mesin. Koordinator Bidang Organisasi Pertariders Indonesia, Rajab Armin mengatakan, pemilihan oli tergantung dari jenis dan tipe kendaraan.
“Yang paling penting dilihat dulu jenis mesinnya, matic atau bukan, dari jenis motor moge atau bukan. Dan yang paling penting kita lihat dari spesifikasi standar dari motor tersebut oli yang harus di gunakan. Bisa juga dari keluaran tahun motornya. Kalau misalnya motor keluaran tahun lama ketika dipakai oli dengan tingkat kekentalan yang lebih encer maka performance mesin tidak akan maksimal. Begitu juga sebaliknya,” kata Rajab ketika dihubungi Merdeka.com, Minggu (5/1).
Saat ini, Rajab menggunakan motor Harley Davidson tipe Road Glide dan Motor Sport Kawasaki ER6. Pemilihan oli untuk kedua motor itu pun berbeda-beda. Untuk Motor Sport Kawasaki ER6, dia memakai oli Enduro 4T Racing 10W-40 SN. Sementara untuk Harley Davidson, dia memakai oli Fastron Platinum Racing 10W-60 SN.
Dia mengatakan, perbedaan pemilihan tersebut dipengaruhi design dari mesin dan spek dari oli yang digunakan.
“Karena untuk mesin dengan jenis “twin” yang ber-cc besar kekentalan yang diperbolehkan itu antara SAE 50 atau 60, sedangkan untuk motor sport dengan cc segitu pelumas yang dibutuhkan itu idealnya adalah menggunakan SAE 40. Jadi memang dalam pemilihan pelumas mesin kendaraan kita tidak boleh asal, karena akan berpengaruh pada performance mesin dan juga keandalan mesin tersebut,” imbuhnya.
Oli Pertamina Lebih Unggul
Rajab mengaku sudah bertahun-tahun menggunakan oli Enduro maupun Fastron. Menurutnya, temperatur mesin jika menggunakan oli dari Pertamina lebih pas dibanding oli lainnya.
“Yang paling terasa adalah di temperatur mesin. Yang dulu saya pernah pakai produk lain sekitar 95-100 Celcius. Semenjak pakai produk Pertamina paling tinggi 90 celcius. Mesin lebih halus, dan juga yang pasti performance mesin motor meningkat,” jelasnya.
Untuk touring, biasanya Rajab menggunakan Harley Davidson karena jenis motor tersebut memang di desain untuk melakukan perjalanan jauh. Berdasarkan pengalamannya memakai oli merek lain, Rajab menilai oli Pertamina lebih baik..
“Awal bulan kemarin kita touring Sumatera, dari Palembang – Sabang – Medan, jarak tempuh 3.400-an km. Sebelum touring kendaraan kita pakai produk pelumas Pertamina semua baik Enduro ataupun Fastron, dan memang memuaskan. Temperatur mesin lebih dingin, getaran mesin berkurang dan lebih halus dan yang pasti kondisi motor sampai finish tetap dalam kondisi prima semua,” ujarnya.
Selain melakukan kegiatan sosial, Pertariders Indonesia juga melakukan edukasi dan promosi produk-produk unggulan Pertamina kepada masyarakat, baik tentang produk ataupun proses pembuatannya. Selain itu, Pertariders Indonesia juga selalu menampung pertanyaan dan aspirasi masyarakat terkait isu-isu yang berkembang tentang Pertamina, yang nantinya akan diteruskan ke perusahaan. [azz] Sumber Merdeka.