SuaraPemerintah.ID – Gedung Layanan Perpustakaan (GLP) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), kini mulai dimanfaatkan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan literasi.
Untuk yang perdana, GLP dipergunakan Kantor Bahasa Bangka Belitung selama dua hari terhitung 28-29 Juli 2023, melalui Kegiatan Kelas Resensi Buku Bersama Duta Bahasa Babel, diikuti puluhan pelajar SMA/SMK/MA yang ada di Pangkalpinang dan Bangka Tengah.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan DKPUS Bangka Belitung Rakhmadi saat membuka acara tersebut menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan Kelas Resensi Buku Bersama Duta Bahasa di GLP Babel.
“Saya berharap anak-anak pelajar SMA/SMK/MA ini lebih banyak membaca buku fiksi, penelitian, dan lainnya di GLP kita. Karena di sekolah mereka kebanyakan membaca buku tentang yang berkenaan dengan pelajaran, kurikulum mereka,” ujar Kepala DKPUS.
Rakhmadi menjelaskan, salah satu kegiatan yang bisa meningkatkan gairah semangat literasi yaitu dengan melaksanakan kegiatan resensi buku. Dengan melakukan resensi, seseorang bearti telah memahami isi buku yang diresensinya. Sebab, untuk memahami tentu butuh membaca bukunya. Hasil bacaannya kemudian dituangkan ke dalam resensi buku.
“Meresensi buku adalah kegiatan yang menguntungkan banyak pihak. Pertama, menguntungkan penerbit, karenan buku yang diresensi dinilai bagus dan peminat dari buku tersebut akan meningkat. Kedua, menguntungkan media yang menerbitkan hasil resensi karena akan menambah rubrik edukasi dalam media tersebut,” jelas Rakhmadi didampingi Kabid Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan DKPUS Babel, Abu Hapas dan perwakilan Kantor Bahasa Babel.
Ketiga, resensi juga menguntungkan kepada orang yang meresensi, karena mendapatkan pengetahuan baru dari buku. Juga meningkatkan minat baca tulis, dan tidak jarang presensi akan mendapat reward dari penerbit buku.
“Kelas resensi buku bersama Duta Bahasa Kepulauan Bangka Belitung ini merupakan salah satu kegiatan sinergitas yang kita lakukan. Karena perpustakaan bisa memfasilitasi kegiatan ini dengan menyediakan buku – buku bacaan yang bervariatif, sarana prasarana seperti ruang baca, ruang pertemuan dan lainnya guna menunjang pelaksanaan kegiatan,” terang Rakhmadi.
Masyarakat pun, kata Kepala DKPUS Babel Rakhmadi, diberikan keleluasaan untuk memanfaatkan fasilitas yang ada.
“Kami mau menjadikan perpustakaan ini sebagai ruang terbuka bagi masyarakat untuk memperoleh solusi, dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan. Mudah-mudahan ke depan sarana prasarana dan fasilitas lainnya bisa dilengkapi sehingga kehadiran perpustakaan akan menjadi suatu kebutuhan bagi seluruh lapisan masyarakat,” harap Rakhmadi.
Harapannya sinergitas ini bisa terus dilakukan secara rutin dan berkala, sehingga bisa mendukung peningkatan dan penguatan literasi di Bangka Belitung.
