.webp)
SuaraPemerintah.ID – Pemerintah tengah menggenjot pemanfaatan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mendukung UMKM dan menggerakkan ekonomi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui penyaluran KUR untuk program magang ke Jepang, khususnya untuk meng-upskill angkatan kerja muda Indonesia.
Pada Jumat, 26 Januari, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ferry Irawan, bertindak sebagai Sekretaris Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM dan melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan program KUR. Fokus monev kali ini adalah program KUR PMI yang bertujuan untuk membiayai program magang ke Jepang.
Berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 1 Tahun 2023, KUR PMI dapat diakses oleh Calon Pekerja Magang yang memenuhi syarat-syarat tertentu, termasuk memiliki perjanjian penempatan dan kerja yang disepakati oleh pelaksana penempatan peserta magang Indonesia, serta memenuhi ketentuan dari Kementerian Ketenagakerjaan.
Pada kegiatan monev tersebut, dilakukan pemantauan terhadap Penerima KUR BNI yang menjadi peserta pelatihan dari PT. Japan Indonesian Economic Center. Program magang ke Jepang yang didanai oleh KUR PMI kali ini adalah bagian dari upaya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bekerja sama dengan Japan Indonesia Association for Economy Cooperation (JIAEC) di Jepang.
Hasil dari monev menunjukkan bahwa pemanfaatan program KUR untuk mendukung up-skilling angkatan kerja muda Indonesia, khususnya lulusan SMK yang berusia di bawah 23 tahun, yang ingin memperoleh ilmu dan pengalaman kerja di Jepang, dapat diimplementasikan dengan baik. KUR PMI dinilai sangat membantu dalam pembiayaan biaya penempatan bagi calon peserta magang dengan persyaratan yang relatif mudah.
Calon peserta magang yang didanai oleh KUR mendapatkan kemudahan dalam angsuran pinjaman dengan bunga rendah 6% per tahun dan tanpa memerlukan agunan. Dengan tenor pinjaman yang disesuaikan dengan durasi program magang rata-rata 3 tahun, besarnya cicilan hanya sekitar 9%-13% dari total pendapatan per bulan, tergantung pada jenis industri di perusahaan tempat magang. Untuk membantu selama 3 bulan pertama pemagangan, di mana gaji belum penuh, penyalur KUR memberikan penundaan pembayaran angsuran.
Pemerintah terus mendorong pengembangan SDM melalui program magang di luar negeri yang dijalankan secara profesional dan transparan, demi memberikan kepastian, keselamatan, dan keamanan bagi calon peserta magang di negara tujuan. Sampai dengan 31 Desember 2023, telah ada realisasi pembiayaan KUR PMI sebesar Rp31,81 miliar yang disalurkan kepada 1.337 debitur.
Sebagian besar penyaluran KUR PMI digunakan untuk biaya penempatan peserta magang di Jepang, sementara sebagian kecil untuk PMI yang akan ditempatkan di Taiwan. Pada tahun 2024, diharapkan penyaluran KUR PMI dapat dipercepat dan dioptimalkan untuk manfaat yang lebih luas. Dengan berakhirnya moratorium penerimaan pekerja luar negeri di beberapa negara tujuan favorit seperti Taiwan, Hongkong, Malaysia, dan Korea Selatan, diharapkan KUR dapat menjadi pilihan utama dalam pembiayaan biaya penempatan, sehingga Pahlawan Devisa Indonesia terhindar dari rentenir dan dapat meningkatkan taraf hidup mereka dan keluarga mereka.
Cek Artikel dan Berita yang lain di Google News
