Minggu, November 9, 2025
spot_img

BERITA UNGGULAN

Bedak Bayi Mengandung Talc Berisiko Kanker? Ini Klarifikasi BPOM RI

SuaraPemerintah.ID – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) buka suara soal ramai diperbincangkan publik soal penggunaan ‘talc’ di bedak bayi tabur yang bisa menyebabkan kanker. Dugaan ini muncul setelah lembaga penelitian WHO, International Agency for Research on Cancer (IARC) mengklasifikasikan kandungan tersebut bersifat karsinogenik atau berisiko kanker.

Koordinator Humas Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) Eka Rosmalasari mengatakan selama produk tersebut telah memiliki izin edar BPOM, memenuhi persyaratan keamanan, manfaat dan mutu maka tidak perlu khawatir akan risiko keamanan pemakaian.

- Advertisement -

“Kalau produk yang saat ini telah memiliki izin edar BPOM, telah memenuhi persyaratan keamanan, manfaat, dan mutu,” tutur Koordinator Humas Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) Eka Rosmalasari, saat dihubungi detikcom Rabu (11/7/2024).

Kabar ini juga mendapat perhatian dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Menkes mengaku masih mendalami apakah produk bedak bayi ‘talc’ yang beredar di Indonesia ikut terdampak.

- Advertisement -

“Saya tuh sekarang sedang bicara dengan Ibu Rizka (Kepala BPOM RI), karena saya masih perlu dijelaskan, ini bedak bayi tabur yang mana di Indonesia? Ada atau nggak?” beber Budi kepada wartawan setelah rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Jakarta, Senin (8/7).

“Kemudian apakah memang sudah pernah diteliti oleh BPOM RI, untuk melihat dampaknya? Sekarang sedang bicara, sih, dengan Ibu Rizka,” lanjut dia.

Catatan IARC menunjukkan laporan peningkatan kasus kanker kandung kemih tampak signifikan pada mereka yang menggunakan bedak bayi tabur ‘talc’ di area genital. Meski begitu, keterkaitan di antaranya masih perlu dianalisis lebih lanjut.

Sementara dalam percobaan atau uji hewan di tikus, talc disebut meningkatkan angka kejadian neoplasma ganas di wanita atau medula adrenal dan paru-paru, dan kombinasi neoplasma jinak dan ganas pada pria yakni adrenal medula.

“Setelah mengkaji secara menyeluruh literatur ilmiah yang tersedia, kelompok kerja yang terdiri dari 29 pakar internasional mengklasifikasikan talk sebagai kemungkinan karsinogenik bagi manusia, berdasarkan kombinasi bukti yang terbatas untuk kanker pada manusia seperti kanker ovarium, bukti yang cukup talk dapat menyebabkan kanker pada tikus, dan bukti mekanistik yang kuat jika talk menunjukkan tanda-tanda karsinogenik pada sel manusia,” demikian laporan IARC.

Artikel ini telah tayang di detikhealth dengan judul “Respons BPOM RI soal Bedak Tabur Bisa Jadi Picu Kanker

Cek Artikel dan Berita yang lainnya di Google News

 

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,910PelangganBerlangganan

Terbaru