Kustini Sri Purnomo menjelaskan bahwa hingga Juni 2024, Kabupaten Sleman berhasil menangani 104,4 ton sampah per hari. Sampah tersebut dikelola di tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) Tamanmartani dan TPST Pusat Informasi Agroteknologi (PIAT) UGM, serta di berbagai fasilitas pengelolaan sampah di Sleman.
- Advertisement -
“Pada tahun 2024, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman menargetkan untuk meningkatkan pengelolaan sampah hingga 84 ton per hari. Langkah ini akan dilakukan dengan pembangunan TPST Donokerto dan Gerakan Pengurangan Sampah Organik melalui Biopori, serta pengelolaan sampah di TPST skala kecil,” kata Kustini dalam pernyataan tertulisnya, Minggu (14/7/2024).
Dengan berbagai upaya tersebut, Pemkab Sleman dapat mengelola 43 persen dari total sampah yang dihasilkan di wilayahnya. Pada tahun 2025, Pemkab Sleman juga berencana untuk membangun TPST Gamping, mengoptimalkan TPS 3R, dan mengembangkan transfer depo.
- Advertisement -
“Kami telah mendorong setiap kalurahan untuk memiliki minimal satu TPS 3R di wilayahnya. Selain itu, kami terus melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai pengelolaan sampah rumah tangga untuk menciptakan budaya bijak dalam mengelola sampah mulai dari rumah,” ujar Kustini.
Kepala Perwakilan BPK DIY, Widhi Widayat, menjelaskan bahwa pemeriksaan di lingkup Pemerintah Kabupaten Sleman akan berlangsung dari Juli hingga Oktober 2024. Tahapan pemeriksaan meliputi pengumpulan data dan informasi, pemeriksaan pendahuluan, pemeriksaan terinci, hingga penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP).
“Kami mengharapkan komunikasi yang baik untuk pemberian data dan informasi yang cukup serta relevan dengan pemeriksaan yang akan kami lakukan. Dengan demikian, kita bisa bersama-sama mengidentifikasi masalah yang ada,” ujarnya.
Cek Artikel dan Berita yang lain di Google News