.webp)
SuaraPemerintah.ID – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengumumkan proyeksi terbaru terkait nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, yang diperkirakan akan berada pada kisaran Rp16.000 hingga Rp16.200. Menurutnya, hingga akhir tahun nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran Rp15.900 hingga Rp16.100, lebih tinggi dari asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 yang sebesar Rp15.000.
Dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR di Jakarta, Sri Mulyani juga membahas proyeksi asumsi makro Indonesia pada Semester II-2024, mencakup potensi pertumbuhan ekonomi hingga kurs rupiah. Ia menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi diperkirakan berkisar antara 5,0% hingga 5,2%, sehingga target APBN 2024 sebesar 5,2% masih mungkin tercapai.
“Proyeksi untuk semester II dari pertumbuhan ekonomi kita perkirakan dari 5,0-5,2%. Ini masih mendekati asumsi APBN yang 5,2%,” tegas Sri Mulyani.
Selain itu, Sri Mulyani juga memaparkan proyeksi inflasi yang diperkirakan akan bergerak di kisaran 2,7% hingga 3,2%, hampir menyentuh target APBN 2024 sebesar 2,8%. Sementara itu, Suku Bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 Tahun diperkirakan berada pada kisaran 6,9% hingga 7,1%, mendekati target dalam asumsi makro APBN 2024 sebesar 6,7%.
Harga minyak berkisar antara US$ 79-85 per barel secara rata-rata. Batas bawahnya bergerak di bawah asumsi makro dalam APBN 2024 yang telah ditetapkan sebesar 82.
Untuk lifting minyak hanya 580-609 ribu barel per hari dan sampai akhir tahun di kisaran 565-609 dengan demikian masih jauh di bawah target lifting minyak dalam APBN 2024 sebesar 645 ribu barel per hari.
Terakhir untuk lifting gas bergerak di kisaran 943-1.007 ribu barel setara minyak per hari sampai akhir tahun ini. Dengan begitu, di bawah asumsi makro APBN 2024 sebesar 1.033 ribu barel setara minyak per hari.
Artikel ini telah tayang di CNBC Indonesia dengan judul “Pemegang Dolar AS Siap-siap, Nih Ramalan Sri Mulyani Soal Rupiah”
Cek Artikel dan Berita yang lainnya di Google News
