Sabtu, November 8, 2025
spot_img

BERITA UNGGULAN

Bahlil Terima Mandat Jokowi untuk Perbaiki Sektor Energi RI

SuaraPemerintah.ID – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menerima mandat dari Presiden Joko Widodo untuk memperbaiki pengelolaan sektor energi di Indonesia. Meski baru dilantik pada Agustus 2024, Bahlil menegaskan komitmennya untuk segera melakukan penataan di Kementerian ESDM.

“Tuntutan perintah dari Pak Presiden Jokowi itu bukan saya baru belajar, di ESDM harus tancap gas karena saya melanjutkan apa yang sudah dilakukan oleh pemimpin terdahulu Pak Arifin yang sudah baik saya lanjutkan, tapi kalau yang belum maka kita melakukan perbaikan,” ujarnya dikutip Senin (30/9/2024).

- Advertisement -

Salah satu fokus utama penataan adalah peningkatan lifting minyak bumi. Saat ini, konsumsi minyak Indonesia mencapai 1,5-1,6 juta barel per hari, sementara produksi nasional hanya sekitar 600 ribu barel. Kondisi ini menyebabkan tingginya impor minyak dan berdampak negatif pada devisa negara.

Untuk mengatasi permasalahan ini, Bahlil mengungkapkan langkah-langkah yang akan diambil, termasuk reaktivasi sumur-sumur idle dan penerapan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) pada sumur-sumur eksisting, seperti yang telah dilakukan oleh Pertamina di Blok Rokan, Riau. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan produksi minyak dalam negeri secara signifikan.

- Advertisement -

Selain itu, percepatan perizinan di sektor migas juga menjadi prioritas Bahlil. Ia menyoroti lambatnya proses izin yang membutuhkan hingga 300 izin untuk eksplorasi migas.

“Bayangkan kalau (mengurus) izinnya satu izin satu hari, satu tahun baru urus izin. Kalau satu izin bisa selesa dalam tiga hari, berarti 3 tahun hanya buat (mengurus) izin. Jadi bayangkan ke ketidakefektifan kita terhadap usaha hulu migas,” ujarnya.

Meskipun layanan perizinan di ESDM sudah berbasis Online Single Submission (OSS), Bahlil menyebutkan bahwa sistem ini masih perlu disederhanakan agar lebih efisien dan cepat. Penyempurnaan OSS akan menjadi bagian dari upaya Kementerian ESDM untuk mempercepat proses perizinan.

Ia juga menyoroti pentingnya meningkatkan porsi Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional. Ia menyebut bahwa Indonesia masih kekurangan 8,1 GW atau sekitar 8% dari target bauran energi 23% di tahun mendatang.

“(Bauran EBT) kita yang harusnya sudah 23% di tahun depan, kita masih kurang sekitar 8,1 GW, itu sama dengan kurang lebih sekitar 8% kekurangan kita,” kata Bahlil.

Artikel ini telah tayang di CNBC Indonesia dengan judul “Terungkap! Ternyata Ini Titah Jokowi Untuk Bahlil”

Cek Artikel dan Berita yang lainnya di Google News

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,910PelangganBerlangganan

Terbaru