SuaraPemerintah.ID – Elvieda Sariwati, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes), mengatakan masalah kesehatan mental sedang meningkat. Ia mengatakan, masalah kesehatan mental di kalangan remaja merupakan masalah terbesar kedua setelah cedera lalu lintas.
“Di kalangan remaja yang lebih tua, berusia 15 hingga 19 tahun, masalah sebenarnya adalah cedera dalam transportasi. Namun masalah kedua, dan yang lebih parah sekarang, adalah masalah kesehatan mental,” kata Elvieda saat konferensi pers online, Rabu. (9/11/2024).
Menurut data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, gangguan kesehatan jiwa pada kelompok usia 15-75 tahun berjumlah 2 per seratus. Sementara itu Institute of Health Metrics and Evaluations (IHME) 2021 menunjukkan 9,65% remaja usia 10 hingga 18 tahun menderita gangguan jiwa.
“Pada remaja merupakan masalah kesehatan mental, oleh karena itu kami melakukan beberapa upaya promosi dan pencegahan dengan memberikan pertolongan pertama pada cedera psikologis.” orang tua,” ujarnya.
Di RRI, Elvieda memberikan data skrining kesehatan jiwa dari Direktorat Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan. Data tersebut bersifat kumulatif hingga triwulan II tahun 2024.
Data pemeriksaan kesehatan jiwa remaja sebagai berikut:
– Jumlah remaja usia 10-18 tahun yang menyelesaikan pemeriksaan kesehatan jiwa sebanyak 1.681.863
– Jumlah remaja usia 10 hingga 18 tahun. dengan hasil skrining yang tidak normal atau masalah kesehatan mental, hingga 76.625 (4,5% remaja yang diskrining)
Cek Artikel dan Berita yang lainnya di Google News


.webp)












