Menteri Agama atau Menag Nasaruddin Umar menerima audiensi dari Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) di Kantor Kemenag Pusat, Jakarta, pada Kamis (31/10/24). Menag berharap sinergitas antara Ormas Keagamaan dan Pemerintah semakin erat dalam menghadapi tantangan keagamaan.
Menag Nasaruddin Umar menyambut baik kehadiran Walubi ke Kantor Pusat. Menurutnya, Walubi merupakan organisasi keagamaan pertama yang mengunjungi Kementerian Agama usai dirinya dilantik.
Sekjen Walubi Bhante Khanit mengapresiasi Presiden Prabowo atas dipilihnya Nasaruddin Umar sebagai Menteri Agama. “Saya senang ketika beliau dipanggil Presiden Prabowo. Kami senang karena kami percaya beliau akan Menjadi Menteri semua Agama,” ucap Bhante Khanit.
Menurutnya, Nasaruddin Umar merupakan tokoh agama yang sangat disegani dan dihargai oleh masyarakat. Oleh karena itu cocok menjabat amanah sebagai Menteri Agama. Walubi pun mendoakan agar Menag selalu sukses dalam menjalankan tugasnya.
“Semoga beliau dikasih jalan yang bijaksana dalam tugas, untuk semua agama. Supaya Bangsa dan Negara ini dipenuhi dengan cinta kasih, dan kasih saying,” ucap Bhante Khanit.
Ia berharap Menag Nasaruddin Umar menjadi pelindung bagi semua agama terutama Umat Buddha. Menurut Bhante, keberagaman itulah yang membuat Indonesia menjadi sebuah Bangsa. “Semoga kita tetap dilindungi dengan tentram dan bahagia, seperti anak burung dilindungi induknya,” ucapnya.
Menjawab permintaan Walubi, Menag mengungkapkan bahwa salah satu tugas Kementerian Agama adalah mengayomi semua agama. Dan sebagai sesama umat beragama, tentu harus saling melindungi, “Saya kira tidak perlu diminta. Melindungi orang lain hakikatnya adalah melindungi diri sendiri. Engkau adalah aku, aku adalah engkau,” ucap Menag.
Menag Nasaruddin Umar bercerita, bahwa salah satu buku biografi yang tidak hentinya Ia baca setelah Nabi muhammad adalah Biografi SidhartaGauthama, baginya cerita Sidharta Gauthama menjadi Inspirasi tentang mengutamakan kemanusiaan dan meninggalkan kemewahan.
Bagi Menag, tidak ada istilah minoritas, menurutnya hal tersebut tidak tercantum di Al-Quran. “Sebab kebenaran itu tidak memihak kepada mayoritas, semua Nabi memihak kebenaran, semua nabi itu lahir sebagai minoritas dan berakhir sebagai mayoritas semua. Barang siapa bersama kebenaran akan berakhir menjadi mayortias,” tegasnya,
Kedepan, Menag meminta Walubi, untuk selalu berdiskusi memecahkan persoalan apapun yang dihadapi. Karena menurutnya, tantangan kedepan lebih sulit tentang bagaimana memperbaiki masyarakat Indoneisa. Sebagai tokoh agama, Menag Nasaruddin Umar meminta semua berperan aktif terhadap hal tersebut.
“Ke depan mari kita menjadikan negeri kita ini negeri bersama, rumah besar kita Bangsa Indonesia, harus kita amankan bersama. Jadi, Bhante tidak perlu minta perlindungan, kami juga ingin kita saling melindungi satu sama lainnya,” tutupnya.
Cek Artikel dan Berita yang lain di Google News