Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) menegaskan komitmennya dalam memperkuat kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di bidang kerja sama internasional melalui penyelenggaraan Pelatihan English for International Cooperation Management yang berlangsung sejak 8 hingga 24 Oktober 2025 di Pusat Pengembangan Kompetensi ASN (PPKASN), Jakarta Selatan.
Pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi antara Biro KTLN Kemensetneg dan Regional English Language Office (RELO) Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Sebanyak 32 peserta dari 12 kementerian/lembaga mengikuti program intensif selama dua pekan yang difokuskan pada peningkatan kemampuan bahasa Inggris dan profesionalisme dalam mengelola kerja sama internasional.
“Di penghujung pelatihan English for International Cooperation Management ini, saya menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada seluruh peserta yang telah menjadi bagian dari perjalanan pembelajaran yang sangat bermakna ini,” ujar Noviyanti.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada pihak RELO atas dukungan berkelanjutan dalam memperkuat kemitraan internasional.
“Program ini menandai langkah penting dalam memperkuat kemitraan kita yang terus berkembang, sejalan dengan komitmen bersama untuk meningkatkan kapasitas aparatur sipil negara Indonesia dalam berinteraksi dengan komunitas internasional,” lanjutnya.
Noviyanti menekankan bahwa pelatihan ini tidak hanya berfokus pada penguasaan bahasa Inggris, tetapi juga penguatan kompetensi profesional dan kepercayaan diri ASN, khususnya bagi para analis kerja sama internasional.
“Mengelola kerja sama, terutama di tingkat internasional, tidak hanya memerlukan pengetahuan teknis dan kemampuan analisis, tetapi juga kepercayaan diri, pemahaman lintas budaya, serta kemampuan menyampaikan ide dengan jelas dalam bahasa Inggris,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa posisi analis kerja sama tengah dipersiapkan untuk diakui secara resmi dalam struktur birokrasi Indonesia, sehingga pelatihan ini menjadi langkah penting dalam pengembangan karier ASN yang berorientasi internasional.
Selama dua minggu pelatihan, para peserta mempelajari berbagai aspek komunikasi dan manajemen kerja sama internasional, termasuk strategi berpikir kritis, kepemimpinan, diplomasi, dan negosiasi internasional.
Sebagai penutup, mereka mengikuti kegiatan Portfolio Walk, di mana setiap peserta menampilkan hasil belajar dan kreativitas dalam mengaplikasikan kemampuan bahasa Inggris ke dalam konteks profesional.
Noviyanti juga memberikan apresiasi khusus kepada Dr. Mackenzie Bristow, pengajar utama program ini, yang dinilainya berhasil menciptakan lingkungan belajar interaktif. Dr. Bristow telah membuktikan bahwa komunikasi yang efektif mampu mengubah kolaborasi menjadi hasil nyata.
Menutup sambutannya, Noviyanti mengingatkan bahwa pelatihan ini bukan akhir dari proses belajar, melainkan awal dari tanggung jawab baru bagi peserta untuk menerapkan dan menularkan ilmu yang diperoleh.
“Semangat kerja sama berawal dari individu yang mau belajar, terhubung, dan berkontribusi melampaui zona nyaman mereka. Sekali lagi, selamat kepada seluruh peserta, dan terima kasih kepada RELO, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Pusbin AKS, dan PPKASN atas kontribusinya dalam menyukseskan program ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Dr. Mackenzie Bristow berharap seluruh peserta dapat memanfaatkan kemampuan yang telah diperoleh untuk meningkatkan kualitas kerja sama internasional di institusi masing-masing.
“Saya berharap keahlian yang diperoleh bisa diterapkan ke dalam konteks profesional Anda, sehingga Anda dapat berperan aktif dalam kemitraan dan kerja sama internasional,” kata Dr Bristow.
Kemensetneg berharap kerja sama strategis dengan RELO dan Kedutaan Besar Amerika Serikat dapat terus berlanjut, guna memperkuat kapasitas ASN Indonesia dalam menghadapi tantangan global dengan profesionalisme dan perspektif internasional.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News


.webp)
 
                                    














 
         
         
         
         
         
       
    