Rabu, Oktober 29, 2025
spot_img

BERITA UNGGULAN

Menko AHY: Infrastruktur Kertajati dan Rebana Harus Terintegrasi dan Berdampak Ekonomi bagi Masyarakat

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menjelaskan pernyataannya terkait Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang sempat dikaitkan dengan istilah “in the middle of nowhere.” Menko AHY menegaskan bahwa pernyataan tersebut bukanlah bentuk kritik, melainkan dorongan agar pembangunan infrastruktur di Indonesia benar-benar terintegrasi dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat.

“Semangatnya adalah bagaimana kita bisa menghadirkan integrasi wilayah. Jadi, pembangunan infrastruktur—termasuk bandara dan dermaga—harus dihubungkan dengan konektivitasnya, baik jalan menuju maupun keluar dari lokasi tersebut, sehingga benar-benar hidup,” ujar Menko AHY, Minggu (26/10/25).

- Advertisement -

Menko AHY menegaskan, pemerintah tidak berhenti pada identifikasi masalah, tetapi terus mencari solusi agar Kertajati dapat berkembang menjadi pusat kegiatan industri dan ekonomi baru.

“Jangan sampai infrastrukturnya besar, bagus, memakan biaya tinggi, tetapi tidak optimal atau kurang dimanfaatkan. Kita harus berbesar hati untuk terus melakukan evaluasi,” tegasnya.

- Advertisement -

Ia menjelaskan bahwa salah satu langkah strategis adalah menjadikan Kertajati sebagai hub industri dirgantara nasional, dimulai dari kerja sama antara BIJB Kertajati dengan Garuda Maintenance Facility (GMF).

“Kami tidak hanya berhenti di masalah. Setiap saat kami terus mensimulasikan apa saja yang bisa menjadi solusi, termasuk bagaimana Kertajati dapat dikembangkan menjadi hub industri dirgantara. Diawali dari kerja sama antara pihak Bandara Internasional Jawa Barat, BIJB Kertajati, dengan GMF (Garuda Maintenance Facility),” ungkapnya.

Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, disebutkan Menko AHY, juga berkoordinasi dengan Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian Perhubungan untuk menghadirkan kerja sama Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) yang akan mendorong pertumbuhan industri penerbangan nasional.

“Beberapa waktu lalu kami bersama Kementerian PPN/Bappenas dan sejumlah stakeholder lainnya, termasuk Kementerian Perhubungan, mencoba menghadirkan kerja sama yang baik untuk keperluan MRO (Maintenance, Repair, Overhaul). Di awal mungkin dimulai dengan helikopter, mudah-mudahan setelah itu fixed wings,” jelas Menko AHY.

Ia menambahkan, pengembangan Kertajati tidak dapat dilepaskan dari peran Kawasan Rebana Metropolitan yang mencakup Majalengka, Cirebon, dan Subang. Menko AHY menjelaskan bahwa kegiatan strategis seperti pengembangan industri di Kertajati dapat menjadi pemicu tumbuhnya wilayah di sekitarnya. Ia menilai, kawasan Rebana berpotensi besar berkembang jika seluruh infrastruktur di dalamnya saling terhubung.

Menurutnya, kawasan tersebut tidak boleh berjalan sendiri-sendiri atau terisolasi, melainkan harus diintegrasikan dengan wilayah lain agar manfaat ekonominya dapat dirasakan secara luas.

“Kertajati dan Rebana adalah contoh konkret bagaimana infrastruktur dapat membuka isolasi, menggerakkan ekonomi daerah, dan memperkuat daya saing wilayah. Ini bukan soal lokasi yang jauh, melainkan bagaimana kita menghadirkan konektivitas dan kegiatan ekonomi yang hidup di sekitarnya,” pungkasnya.

Cek Artikel dan Berita yang lain di Google News

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,910PelangganBerlangganan

Terbaru