Senin, November 10, 2025
spot_img

BERITA UNGGULAN

Menteri PPPA Arifah Fauzi Jenguk Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta, Pastikan Pemulihan Fisik dan Mental Berjalan Optimal

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menjenguk para korban ledakan di SMAN 72 Jakarta yang tengah menjalani perawatan di RS Islam Cempaka Putih dan RS Yarsi, Jakarta.

Dalam kunjungan tersebut, Menteri PPPA memastikan bahwa pemerintah akan memberikan pendampingan penuh bagi seluruh korban, baik siswa, guru, maupun orang tua yang terdampak peristiwa tersebut.

- Advertisement -

“Kami menyampaikan empati dan semangat kepada anak-anak serta keluarga agar mereka tidak patah semangat untuk melanjutkan sekolah. Kami sangat prihatin, namun kita harus mencari solusinya bersama dan berkolaborasi dengan berbagai pihak,” ujar Menteri PPPA.

Berdasarkan data terbaru, terdapat 14 siswa korban ledakan yang masih dirawat di RS Islam Cempaka Putih, dengan dua di antaranya menjalani perawatan intensif di ruang ICU.

- Advertisement -

Sementara itu, di RS Yarsi, sebanyak 14 korban tengah dirawat di ruang rawat inap dan satu korban berada dalam perawatan intensif di ruang ICU.

Kementerian PPPA berkomitmen untuk terus memantau perkembangan kondisi para korban bekerja sama dengan pihak rumah sakit dan instansi terkait.

Menteri Arifah menegaskan bahwa pendampingan psikologis merupakan fokus utama Kementerian PPPA dalam mendampingi para korban dan keluarganya. Menurutnya, dukungan mental dan emosional menjadi kunci penting dalam proses pemulihan pasca trauma.

“Pendampingan psikologis adalah prioritas utama kami. Besok kami akan berkoordinasi lebih lanjut untuk menentukan langkah terbaik bagi anak-anak, keluarga, dan para guru,” kata Menteri PPPA.

Selain itu, ia menekankan bahwa dukungan dari lingkungan sekitar memiliki peran besar dalam mempercepat pemulihan para korban, terutama anak-anak yang mengalami trauma akibat kejadian tersebut.

“Beberapa anak sudah bisa diajak bicara. Mereka saling menghibur di kamar rawat. Bahkan ada yang ngobrol sambil membawa infus, mungkin sebagai cara mereka untuk healing, agar tidak terus mengingat kejadian itu,” ujar Menteri PPPA.

Selain fokus pada pendampingan psikologis, Kemen PPPA juga memastikan bahwa seluruh kebutuhan dasar dan layanan kesehatan korban terpenuhi dengan baik. Pemerintah memberikan perhatian khusus agar proses pemulihan berlangsung optimal secara fisik dan mental.

“Dukungan moral dan kehadiran langsung pemerintah diharapkan dapat menumbuhkan kembali semangat anak-anak dan keluarga korban. Kami ingin memastikan anak-anak tidak merasa sendirian. Negara hadir untuk mereka,” pungkas Menteri PPPA.

Kemen PPPA akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, rumah sakit, lembaga psikologi, dan organisasi masyarakat dalam memberikan pendampingan lanjutan bagi para korban ledakan SMAN 72 Jakarta. Pendekatan yang diambil bersifat holistik, mencakup pemulihan fisik, dukungan psikologis, serta reintegrasi sosial agar anak-anak dapat kembali bersekolah dengan rasa aman dan percaya diri.

Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,910PelangganBerlangganan

Terbaru