Jumat, Oktober 10, 2025
spot_img

BERITA UNGGULAN

Menhub : Pelabuhan Patimban Bisa Kalahkan Shanghai dan Singapura

SuaraPemerintah.id – Pelabuhan Patimban menjadi primadona baru untuk Indonesia. Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi menyebut Pelabuhan Patimban menjadi objek vital bagi perekonomian Indonesia yang bisa mengalahkan Pelabuhan Shanghai dan Singapura.

Pelabuhan Patimban ditargetkan menjadi pelabuhan internasional premium yang dapat menjalankan kapasitas kumulatif terminal kontainer 7,5 juta TEUs dan terminal kendaraan 600.000 CBU per tahun.

- Advertisement -

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan pihaknya menginginkan Pelabuhan Patimban dapat menjadi pelabuhan berskala internasional dengan kapasitas kumulatif mumpuni yang dapat bersinergi dengan Pelabuhan Tanjung Priok.

”Saya optimis dan pede dengan Pelabuhan Patimban, jika sinergi dengan Tanjung Priok, Indonesia bisa setara bahkan mengalahkan Shanghai dan Singapura, Patimban sebagai work connecting port” Ujar Budi Karya penuh semangat.

- Advertisement -

Pada 20 Desember 2021, Presiden Joko Widodo melakukan soft launching dan mengoperasikan ekspor pertama kali. Pelabuhan Patimban terang Menhub, akan memperkuat keberadaan Tanjung Priok yang sudah terlalu padat dan menimbulkan kemacetan di Bekasi dan Jakarta.

Proyek ini merupakan PSN dengan pendanaan dari pinjaman lunak atau Official Development Assistance (ODA) Loan dari Pemerintah Jepang. Kemudian, tahap selanjutnya pendanaannya melalui kerja sama pemerintah dan badan usaha.

Pelabuhan ini melengkapi Bandara Internasional Jawa Barat yang terlebih dahulu beroperasi diharapkan menstimulasi dari dan aglomerasi rebana, Cirebon, Kertajati, kawasan industri Karawang, Subang, Majalengka, dilengkapi urat nadi jalan tol Jakarta-Semarang-Surabaya,” katanya.

Dia menegaskan aspek konektivitas ini sangat didukung akses tol ke Pelabuhan Patimban yang dalam beberapa tahun atau targetnya pada 2023 dapat rampung.

Dua serangkai pelabuhan internasional dan bandara internasional yang terkoneksi industri dengan tol dan non-tol Jakarta hingga Surabaya akan menumbuhkan sektor industri di sekitar Patimban akan menumbuhkan berbagai sektor perekonomian, industri, ritel, properti, perdagangan, akan jadi ladang bisnis menggiurkan di kawasan segitiga emas tersebut,” ujarnya.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan dwelling time di Pelabuhan Patimban hanya kurang dari dua hari dengan akses yang lebih cepat dapat membantu menurunkan biaya logistik nasional.

Menhub menuturkan Pelabuhan Patimban akan dikelola oleh perusahaan swasta dengan skema kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU) yang dilakukan oleh Konsorsium Patimban.

“Patimban dikelola swasta dengan skema KPBU atau PPP diharapkan dapat memberi layanan prima, mengelola dwelling time bisa kurang dari 2 hari, bersamaan dengan pengurangan biaya tracking [karena jarak lebih dekat ke industri] dan dwelling time, ini akan berkontribusi mengurangi biaya logistik nasional secara signifikan,” paparnya, Kamis (7/1/2021).

Dia melanjutkan dengan standar dwelling time dan akses yang lebih cepat, pengiriman kendaraan completely built unit (CBU) dari Karawang lebih efisien menuju Patimban baik untuk kebutuhan ekspor maupun pengiriman antarpulau.

Menhub menerangkan pada 2019, ekspor otomotif Indonesia sebesar 322.000 CBU, dengan produksi 1,2 juta CBU dan penjualan 1 juta CBU. Walaupun pandemi telah terjadi penurunan produksi, dalam waktu dekat produksi menjadi lebih baik.

“Dengan adanya perbaikan itu, disusul terminal peti kemas mendatang, Desember 2021 dapat memulai dan berbagi dengan Tanjung Priok untuk efisiensi biaya dan waktu,” katanya.

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,910PelangganBerlangganan

Terbaru