SuaraPemerintah.ID– Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Teuku Faizasyah melaporkan terdapat 15 warga negara Indonesia (WNI) yang kini masih berada di Kota Kabul, Afghanistan. Mereka dikabarkan dalam kondisi baik.
Teuku menuturkan kalau 15 WNI tersebut di luar dari staf KBRI di Kabul. Adapun belasan WNI itu memiliki latar belakang profesi yang beragam.
“Ada yang di misi PBB, ada juga yang menikah dengan WN setempat,” kata Teuku, Rabu (18/8/21).
Teuku juga menjelaskan mereka dalam kondisi baik. Kemudian terkait dengan proses evakuasi, Teuku menyebut Indonesia masih terus mempersiapkannya.
“Rencana evakuasi masih terus dimatangkan dan dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait.” jelasnya
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Luar Negeri RI menegaskan akan tetap mempertahankan kedutaan di Kabul, Afghanistan. Kedutaan dipertahankan demi melanjutkan hubungan diplomatis yang kuat antara kedua negara.
“Mengenai misi diplomatik Indonesia di Kabul, belum terdapat rencana pemerintah untuk menutup misi tersebut,” kata Dirjen Asia Pasifik-Afrika Kemlu, Abdul Kadir Jailani, Minggu (15/8/21) lalu.
Kadir melanjutkan, misi akan dioperasikan oleh tim esensial yang terdiri dari unsur diplomat maupun unsur keamanan.
Pemerintah, kata Kadir, terus memantau situasi dan kondisi di lapangan serta melakukan komunikasi intensif dengan banyak pihak, terutama Pemerintah Afghanistan, Taliban, dan misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Afghanistan.
Selain berdasarkan analisa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), pantauan situasi dan kondisi di Afghanistan juga dilakukan melalui komunikasi dengan misi PBB di Afghanistan, perwakilan-perwakilan asing di Kabul, Pemerintah Afghanistan, dan pihak lain yang masih terkait.
selain itu, perihal evakuasi WNI di Afganistan, dengan pertimbangan situasi terkini, pemerintah Indonesia telah berencana untuk melakukan evakuasi terhadap warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Afghanistan dalam waktu dekat.
“Keselamatan dan kesehatan WNI, termasuk staf KBRI tentunya menjadi prioritas perhatian pemerintah,” tutup Kadir.