SuaraPemerintah.ID-Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyalurkan stimulus fiskal untuk mengatasi dampak pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Stimulus ini disebut program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan, realisasi penyerapan anggaran PEN per 17 September 2021 adalah Rp 395,92 triliun. Ini adalah 53,2 persen dari pagu yang sebesar Rp 744,77 triliun.
“APBN tetap menjadi faktor penting dalam mendorong pemulihan ekonomi. Baik dari sisi penanganan Covid-19, bansos, dan lain-lain,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita periode September 2021, Kamis (23/9/21), dikutip dari cnbc indonesia.
Sementara total belanja negara hingga akhir Agustus 2021 adalah Rp 1.560,8 triliun. Naik 1,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Belanja Kementerian/Lembaga (K/L), lanjut Sri Mulyani, tumbuh 21,5 persen yoy. Ini didorong oleh belanja modal dan penyaluran bansos.
Sementara belanja non-K/L mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) 0.9 persen yoy. Kemudian Transfer ke Daerah dan Dana Desa juga terkontraksi 15,2 persen yoy.