SuaraPemerintah.ID-Direktur Utama PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), Theodorus Ardi Hartoko dianugerahi tanda kehormatan Satyalancana Pembangunan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pada upacara Hari Bhakti Pos dan Telekomunikasi (Postel) ke-76, awal pekan ini.
Tanda kehormatan diberikan secara langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate, mewakili Presiden Joko Widodo.
“Penganugerahan Satyalancana Pembangunan ini sebuah penghormatan terhadap kontribusi perusahaan bagi pembangunan layanan telekomunikasi di seluruh Indonesia, khususnya di daerah 3T (terdepan, terpencil, dan tertinggal),” ujar Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko dalam keterangan tertulis, Kamis (30/9/21).
Theodorus Ardi Hartoko dinilai berhasil menginisiasi dan membangun program base transceiver station (BTS) perbatasan di daerah 3T sejak tahun 2011. Melalui Mitratel merupakan bagian Telkom Group, dia berperan besar dalam pembangunan 516 menara telekomunikasi dan 60 menara transmisi backbone, khususnya di Papua dan Natuna.
“Kami berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat sehingga pembangunan dapat terlaksana walaupun banyak rintangan. Ke depan, kami berharap dengan apresiasi ini dapat memberikan inovasi baru untuk terus berkarya untuk menjadikan Indonesia lebih baik lagi,”ucap Theodorus.
Theodorus mengungkapkan, program pembangunan ini guna menghubungkan antarwilayah untuk mengakomodasi konektivitas telekomunikasi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat mengakses layanan telekomunikasi dan data secara adil, merata, dan berdaulat di wilayah NKRI.
Adapun penyediaan BTS di wilayah blankspot telekomunikasi merupakan salah satu program universal service obligation (USO) yang dilaksanakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti).
Program ini merupakan salah satu strategi untuk mengurangi kesenjangan telekomunikasi dengan penyediaan layanan seluler telefoni dasar di daerah belum mendapatkan sinyal.
Mitratel telah membangun 516 site BTS perbatasan di seluruh Indonesia, dimana jumlah site terbanyak dikerjakan oleh perusahaan adalah site-site di wilayah Maluku dan Papua, yakni sebanyak 364 site atau sebesar 70 persen, dari semua site telah dibangun Mitratel. Selain peran serta strategis di BTS perbatasan, Mitratel juga berperan dalam pembangunan 60 menara transmisi backbone, khususnya di Papua dan Natuna.


.webp)















