SuaraPemerintah.ID – Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad memberikan pandangannya agar Pemilu 2024 dapat berjalan dengan damai. Pria yang akrab disapa Dasco ini juga merespon soal dinamika politik terkini yang seolah nampak semakin memanas.
Berikut petikan wawancara Prof. Sufmi Dasco Ahmad dengan Redaksi Suara Pemerintah di ruang kerjanya beberapa waktu berselang.
Menurut Bapak bagaimana agar Pemilu dapat berjalan dengan damai?
Masing-masing peserta Pemilu harus mempunyai visi yang sama, bahwa kita ini maju kontestasi tujuannya sebenarnya adalah sama-sama untuk membangun negara dan bangsa. Apapun itu perbedaan seharusnya juga saling melengkapi. Saya pikir apa yang sudah ada saat sekarang ini seharusnya bisa menjadi model contoh demokrasi yang ada di Indonesia, di mana pihak yang menang merangkul pihak yang kalah dan di mana pihak yang kalah kemudian juga menyumbangkan ide-idenya untuk sama-sama membangun negara dan bangsa. Bukan berarti kita melarang oposisi, karena adanya oposisi juga itu bagus sebagai fungsi kontrol, sebagai mitra dari pemerintah dalam membangun bangsa dan negara. Jangan menjadikan Pemilu atau kontestasi seperti perang antara hidup dengan mati.
Harapan Bapak terkait Pemilu 2024?
Tentunya peristiwa kontestasi itu bisa berjalan dengan baik, menunjukkan demokrasi yang baik. Partai Gerindra sangat ingin melakukan pesta demokrasi sesudah zaman Covid-19 yang kemarin alhamdulillah bisa kita lalui. Apalagi saat ini sudah mulai adanya polarisasi yang sudah pernah kita rasakan di 2019 itu yang efeknya sampai sekarang malah masih belum selesai di tahun 2023 ini. Kita ingin di 2024 tidak terulang lagi.
Apa yang ingin Bapak sampaikan untuk masyarakat?
Partai Gerindra mengimbau kepada kader, khususnya dan seluruh masyarakat juga, mari kita sama-sama ikuti pesta demokrasi, kontestasi ini dengan senang-senang saja. Kontestasi antar anak bangsa itu biasa dan setelah kontestasi seharusnya baik-baik lagi. Cuma itu tadi, satu yang penting jangan salah pilih. Kalau saya pasti promosikan kalau partai pilih Gerindra dan presidennya Prabowo.
Bagaimana kesan Bapak sebagai wakil rakyat?
Jadi wakil rakyat ini, legislatif ini bukannya enak. Banyak beban tanggung jawab yang harus kita selesaikan. Kelihatannya saja enak, padahal sebenarnya bebannya banyak.
Track record Bapak selama menjadi anggota dewan?
Kalau di Dapil itu biasanya kebijakan dari pemerintah provinsi atau kota/kabupaten sehingga sedapat mungkin kita dapat melakukan komunikasi dengan DPRD Provinsi atau tingkat II untuk kemudian membantu mewujudkan apa yang dikehendaki oleh masyarakat di Dapil. Nah, apa yang kita bantu itu mungkin juga dilihat sebagai prestasi oleh masyarakat. Di tingkat nasional, kita mendorong beberapa program yang bisa kita arahkan ke Dapil sehingga masyarakat bisa terbantu. Misalnya, kebetulan saya di Komisi Hukum, kita bantu contohnya di Tangsel tadinya belum ada polres kita dorong untuk adanya polres sehingga masalah keamanan di daerah tersebut dapat terbantu dengan adanya polres. Saya tidak bisa bilang sudah banyak yang dilakukan selama dua periode, mungkin yang lain lebih banyak lagi, tapi kita akan berusaha maksimal melakukan sesuatu baik secara nasional maupun masyarakat di Dapil.
Apa yang membedakan posisi Bapak sebagai Ketua Harian DPP Gerindra dengan Wakil Ketua DPR RI?
Berpartai dan di legislatif sebenarnya sama-sama pengabdian. Yang membedakan kalau di partai lebih kepada struktur internal sementara di legislatif kita lebih banyak membina konstituen dan di luar internal partai.
Menurut hemat Bapak, hal apa saja yang harus dipikirkan seorang calon legislator untuk mengangkat personalnya?
Untuk saya tidak ada resep khusus. Apa adanya saja. Kita harus melakukan sosialisasi, lebih mengenal konstituen kita, turun menyapa dan selama jadi anggota legislatif, sebanyak mungkin program yang bisa kita kasih ke daerah pemilihan kita, rutin berkomunikasi dengan tokoh masyarakat dan rakyat. Bila ada bencana kita turun membantu dengan tangan partai.
Sebagai seorang anggota dewan yang juga pengusaha dan eksis sebagai akademisi tentu memiliki kesibukan yang luar biasa padat. Bagaimana kiatnya agar tetap selalu sehat dan bugar?
Saya dikomplain banyak orang. Dari dulu saya tidur paling lama antara 3,5 sampai 4 jam dan membagi waktu antara kerja, mikir, dan tidur ya seperti itu sehingga untuk mengantisipasi jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saya rutin check-up dan dengan kesibukan yang banyak, sulit untuk melakukan olah raga yang lain kecuali di waktu pagi kita jalan atau naik sepeda. Cuma itu.


.webp)















