Saat meninjau lokasi banjir di Jalan Merawan 7 RT 27 RW 6 Kelurahan Sawah Lebar, Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi menerima laporan dari warga bahwa banjir semakin parah sejak berdirinya sekolah SDIT Iqra dan SMAIT di lokasi tersebut.
Sebagian warga mengadukan bahwa siring setelah jembatan di RT 25 dan 26 sangat kecil sehingga aliran air tidak lancar ketika curah hujan tinggi. Dedy menampung semua Kelurahan dan laporan warga. Namun Dedy berpesan agar warga jangan saling menyalahkan.
“Di sini posisinya memang cekungan. Kata warga bahwa banjir ini semakin parah sejak berdirinya sekolah. Sekolah sudah terlanjur berdiri dan tidak mungkin dirobohkan, kita masih cari seperti apa solusinya. Saya minta jangan saling menyalahkan. Hujan itu dari Allah, sekolah sudah terlanjur berdiri dan pemerintah lagi mencari solusi,” sampai Dedy.
Dedy mengatakan, banjir itu terjadi karena tiga faktor. Pertama penyebabnya curah hujan tinggi, yang kedua karena daerah dataran rendah, yang ketiga karena drainase.
“Nah kalau faktor drainase tugas pemerintah. Kalau tersumbat itu kita luruskan, kalau sendimentasi atau pendangkalan kita gali. Kemudian jika nanti ada pola pola lain itu akan kita benahi. Tapi kalau hanya gara-gara curah hujan tinggi, itu jangan kita salahkan karena hujan itu Tuhan yang ngasih. Tinggal kita berdoa Allah ngasih hujan, tapi hujan yang berkah sehingga tidak sampai banjir,” jelas Dedy.
Pada kesempatan itu Dedy juga menyerahkan bantuan kepada warga sekitar yang terkena banjir.
Salah satu warga RT 27 bernama Sarkowi yang sudah cukup lama tinggal di kawasan tersebut mengatakan bahwa sebelum berdirinya sekolah di sana banjir tidak begitu parah.
“Sejak dua sekolah ini berdiri, banjir di sini semakin parah pak,” ujarnya.
Sementara menurut keterangan warga lainnya, Susilawati bahwa banjir juga disebabkan siring yang kecil di RT 25 dan RT 26.
“Karena siring setelah jembatan di ujung itu RT 25 dan 26 sangat kecil, kalau dibesarkan atau dilebarkan airnya pasti lancar dan cepat mengalir. Di sini seringnya lebar tapi di ujung setelah jembatan itu kecil siringnya,” tutur Susilawati.
Di RT 27, ada sekitar 15 rumah yang terkena banjir. Seperti dituturkan Iya, yang rumahnya juga kebanjiran.
“Di sini sekitar 15 rumah yang banjir pak, termasuk rumah saya. Pagi tadi air naik sampai di atas lutut,” kata Ita.
Tampak hadir mendampingi walikota di lokasi banjir Kadis Sosial Sahat Marulitua Situmorang dan Kepala BPBD Will Hopi. Selain di Sawah Lebar, banjir juga terjadi di RT 15 Kelurahan Penurunan, RT 8 dan RT 10 Kelurahan Kebun Beler.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News